Apa Itu Learning Managemen Sistem
Pengertian Learning Managemen Sistem
Akhir-akhir ini Bapak dan Ibu Dosen pasti sudah sering mendengar Istilah LMS kan? Apalagi sejak adanya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di masa pandemi COVID-19 ini. Lalu, apa sebenarnya itu LMS atau Learning Management System? Apa kelebihannya dan bagaimana penerapannya? Mari kita bahas lebih jauh di artikel ini.
Sebenarnya istilah LMS ini sudah lama ada, atau mungkin bapak-ibu dosen lebih sering mendengar istilah e-learning, yang sama-sama dirancang khusus untuk memudahkan para pengajar dan pelajar selama pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Karena masih banyak para Dosen yang belum mengetahui istilah Learning Management System (LMS) ini, mari kita bahas secara detail agar lebih faham dan mudah dalam menjalankannya.
Secara umum, pengertian Learning management system (LMS) adalah perangkat lunak yang dirancang untuk membuat, mendistribusikan, dan mengatur penyampaian konten pembelajaran.
Sistem ini bisa membantu para guru untuk merencanakan dan membuat silabus, mengelola bahan pembelajaran, mengelola aktivitas belajar para siswa, mengelola nilai, merekapitulasi absensi para siswa, menampilkan transkrip nilai, dan mengelola tampilan e-learning.
Karena berbasis aplikasi digital, selain memudahkan para guru dalam merencanakan proses belajar online, LMS juga memudahkan siswa untuk mengakses konten pembelajaran dari mana saja dan kapan saja.
Pengertian Learning Managemen Sistem Menurut Para Ahli
Menurut Ellis (2009), learning management system merupakan suatu perangkat lunak yang berguna untuk beberapa keperluan kegiatan secara online. Kegiatan itu seperti administrasi, dokumentasi, laporan kegiatan, belajar mengajar e-learning dan materi pelatihan, yang semua bersifat online.
Pengertian learning management system menurut para ahli yang kedua berasal dari Riyadi. Menurut Riyadi (2010), LMS yaitu software yang berguna untuk membuat materi perkuliahan online berbasis web dan mengelola hasil kegiatan pembelajaran.
Dari pengertian menurut para ahli tersebut, dapat menghasilkan kesimpulan bahwa LMS berkaitan dengan kegiatan pembelajaran online.
Sejarah Learning Managemen Sistem
Learning Management System atau biasa disingkat LMS adalah suatu kerangka yang menangani semua aspek dari proses pembelajaran. LMS adalah infrastruktur yang memberikan dan mengelola konten pembelajaran, mengidentifikasi dan menilai tujuan pembelajaran, melacak segala kemajuan dalam mencapai tujuan pembelajaran serta mengumpulkan dan menyajikan data untuk mengawasi proses belajar secara keseluruhan (Watson & Watson, 2007).
LMS berkembang seiring dengan perkembangan teknologi komputer, dalam perkembangannya LMS mengalami banyak perubahan dan peningkatan fitur. Bagaimana LMS berkembang? Dan bagaimana sejarah LMS itu sendiri? Esai ini akan mendiskusikan sejumlah penjelasan tentang sejarah dan perkembangan singkat tentang LMS.
Sejarah tentang aplikasi komputer untuk pendidikan penuh dengan istilah deskriptif yang bermakna luas seperti Computer-Based Instruction (CBI), computer-assisted instruction (CAI), dan computer-assisted learning (CAL), umumnya hanya menggambarkan program latihan, tutorial canggih dan kursus pribadi (Parr & Fung, 2006).
Pada tahun 1990, FirstClass dirilis oleh SoftArc. FirstClass telah diakui sebagai LMS pertama dan masih beroperasi hingga saat ini. Sistemnya bekerja di komputer Mac personal, yang mengizinkan akses kepada para pengguna komputer desktop rumah, tidak hanya kepada pengguna utama. FirstClass juga mendukung fitur e-mail privat dan forum publik yang mengizinkan siswa untuk bertanya dan mengkonfirmasi teori yang dijelaskan dalam bahan ajar (Sharma, 2016).
Kemudian pada tahun 1996 Cecil dirilis, aplikasi LMS pertama berbasis web, Cecil sudah dirancang sejak tahun 1995, diimplementasikan dan dirawat lebih dari 15 tahun oleh para petinggi akademis dan lebih dari 60 mahasiswa paruh waktu hingga saat ini (Sheridan, White & Kan, 2009).
Pada tahun 2002 muncullah LMS pertama berbasis open source bernama Moodle yang menjadi cikal bakal berkembangnya LMS, setelah perilisannya hingga saat ini Moodle menjadi LMS berbasis open source yang paling populer. Pengguna hanya perlu mengunduh aplikasi di komputer mereka dan dapat langsung belajar.
Lalu di tahun 2008, Eucalyptus, LMS pertama berbasis cloud telah dirilis. Ia menyimpan informasi dan menjalankannya lewat internet secara keseluruhan, yang berarti bahwa perusahaan tidak memerlukan server ataupun jaringan internal untuk menjalakannya. Dengan penemuan ini, pembelajaran dapat dilakukan tanpa adanya kelas secara fisik dan hanya memerlukan guru, siswa dan administrasi (Sharma, 2016).
Perkembangan LMS tak luput dari perkembangan teknologi komputer, terbukti pada Maret tahun 1989 Berners-Lee mengajukan proposal pada CERN (Conseil Europeen pourla Recherche Nucleaire) tentang sebuah sistem bernama “Mesh”, sebuah database dan proyek aplikasi yang telah ia bangun sejak tahun 1980 menggunakan sebutan “web”.
Di dalamnya tergambar sistem manajemen informasi yang rumit berdasarkan link yang tertanam pada teks, sistem tersebut bisa diartikan makna sesungguhnya dari hypertext (Berners-Lee, 1989). Tanggal 12 Novermber 1990 Barners-Lee mengajukan kembali proposal yang berbeda kepada CERN dan berhasil menemukan teknologi WorldWideWeb (WWW) yang dapat mengakses dokumen hypertext menggunakan browser melaui arsitektur server-client (Barners-Lee & Cailliau, 1990), inilah awal mula penemuan internet.
FirstClass sebagai LMS pertama hingga eucalyptus cloud-based LMS dikembangkan, semua menggunakan teknologi internet sehingga perkembangan LMS dipengaruhi oleh perkembangan teknologi komputer dan jaringan internet.
LMS adalah teknologi hebat yang belum mencapai potensi maksimalnya dan penting bagi paradigma pendidikan di era informasi. Karena LMS penting, pemahaman dan kepedulian lebih lanjut sangat dibutuhkan ketika dijadikan sebagai literatur dalam penelitian.
Dengan memahami LMS dan integrasi dengan teknlogi alternatifnya lebih lanjut, peneliti dan praktisi dapat meraba masa depan komputer dalam dunia edukasi (Watson & Watson, 2007). Selain itu, mempelajari sejarah LMS juga penting karena menurut F. R. Anskermit, bahwa dengan mengetahui kelakuan objektif dari manusia masa lampau, maka sejarah berfungsi sebagai guru kehidupan, dengan mengembangkan peristiwa-peristiwa masa silam dapat ditimba pelajaran-pelajaran praktis sehingga pada gilirannya sejarah bermakna sebagai pedoman masa kini dan masa yang akan datang (Abdurrahman, 2002).
Fitur-Fitur Learning Managemen Sistem
Dalam platform atau aplikasi LMS biasanya memiliki beberapa fitur-fitur unggulan, antara lain:
1. Tampilan /User Interface (UI) yang Mudah Digunakan
Menyajikan antarmuka (interface) yang menarik bagi LMS sangat penting agar mudah diakses, dan mudah dipahami oleh para penggunanya. Pengguna LMS tidak akan merasa kebingungan saat menggunakannya. Bagi penyedia LMS, fitur antarmuka yang menarik juga dapat menambah estetika laman web LMS sehingga bisa menarik banyak calon pengguna baru.
2. Pendaftaran Bisa dengan Online
LMS menggunakan pendafataran online, atau bisa di hubungkan dengan sistem informasi akademik kampus, Fitur pendaftaran merupakan fitur yang wajib dimiliki sebuah LMS. Melalui fitur ini mahasiswa dapat mendaftarkan dirinya secara online melalui laman LMS dan dapat melihat silabus yang sudah dipersiapkan dosen.
3. Kelas Daring (online)
Fungsi LMS untuk membantu pembelajaran daring, untuk itu LMS tentu memiliki fitur kelas daring. Apa yang dimaksud dengan kelas online, adalah kelas yang menyajikan proses belajar-mengajar tanpa mengharuskan kontak fisik.
Kelas online ini dapat menyajikan beragam materi pembelajaran digital, berupa video atau animasi pembelajaran, rekaman suara dosen mengenai materi pembelajaran, dan dokumen materi pembelajaran (artikel atau buku elektronik) untuk dipelajari secara mandiri oleh mahasiswa.
4. Fitur Forum Diskusi dan Kelas
LMS juga harus menyediakan forum diskusi sehingga dapat mengubugkan antara mahasiswa dan dosen untuk berdiskusi membahas materi atau berbagi informasi, data, acara, survey, media dll menjadi lebih mudah. Forum dapat dibuat publik dan privat.
5. Fitur Video Conference
Fitur video conference untuk melakukan pembelajaran tatap muka secara virtual, bisa dikatakan untuk pembelajar sinkronus. Dan Fitur Video conference bisa langsung digunakan untuk penyampaian materi secara langsung, dan berinteraksi antara mahasiswa dan dosen.
6. Kuis dan Ujian Online
LMS yang bagus juga menyediakan fitur kuis dan ujian online agar para dosen dapat melakukan evaluasi belajar untuk mahasiswanya. fitur ini harus mendukung kebutuhan Bapak dan Ibu dosen dalam membuat soal hingga melakukan pendistribusian soal ujian kepada para mahasiswa.
7. Laporan
Yang terakhir, LMS sudah selayaknya menyediakan fitur laporan yang dapat memudahkan dosen dalam melacak perkembangan mahasiswanya. Fitur ini berguna juga untuk mengecek absensi mahasiswa, intensitas para mahasiswa mengakses materi pembelajaran, monitoring pengerjaan tugas maha siswa, dan melakukan rekap jawaban kuis dan ujian mahasiswa.
Nah, itulah pembahasan pengertian Learning Management System (LMS), pengertian menurut para ahli, sejarah dan fitur-fitur.
Manfaat Menggunakan Learning Managemen Sistem
1. Pembelajaran terpusat
Sistem pembelajaran dengan menggunakan LMS akan memudahkan pengajar dalam memberikan materi kepada pelajar. Hal ini juga akan memudahkan lembaga pendidikan untuk memperbaiki sistem pembelajaran. Dengan menggunakan sistem LMS, pengajar dapat memberikan materi yang lebih mudah untuk semua pelajar.
2. Mengelola dan melacak pelatihan
Dengan mengimplementasikan sistem LMS, pengajar dapat dengan mengelola dan melacak pelatihan dengan lebih mudah untuk semua pelajar. Bahkan personalisasi jenis pelatihan juga dapat dilakukan dengan melihat data dan kemampuan para pelajar.
3. Dimanapun, kapanpun dapat belajar
Dengan menggunakan sistem LMS, pelajar dapat mengikuti pembelajaran dari mana saja tanpa harus datang ke sekolah. Ketika ia sakit, ia dapat mengikuti pembelajaran di kemudian hari. Berbeda dengan pembelajaran tradisional, ketika pelajar sakit dan tidak dapat masuk sekolah, mereka hanya bisa mencatat materi namun tidak dapat menerima informasi dan penjelasan dari pengajar.
4. Mudah beradaptasi dan dapat digunakan sebagai pengulangan bahan materi
Dengan penggunaan sistem LMS, pengajar dan pelajar dapat dengan mudah beradaptasi untuk mengikuti proses belajar yang lebih baik. Sistem pembelajaran dapat dilakukan berulang kali untuk dijadikan bahan pembelajaran bagi siswa yang kurang memahami materi saat pembelajaran berlangsung.
5. Proses belajar dan mengajar yang sederhana
Dengan menggunakan LMS, pelajar dan pengajar dapat melakukan pelatihan maupun pembelajaran yang lebih efisien. Karena, setiap materi dapat diunggah dan diambil dari media online. Bagi pelajar pun akan lebih mudah untuk belajar ketika pengajar menggunakan sistem pembelajaran melalui rekaman video.
6. Lebih banyak pilihan untuk metode pengujian atau evaluasi pelajar
Anda dapat melakukan metode pembelajaran yang lebih variatif dalam melakukan pengujian dan evaluasi materi para pelajar. Setiap pelajar dapat dengan mudah dipantau untuk diberikan materi yang lebih bersifat personal. Hal ini terjadi karena pengajar yang umumnya menghabiskan waktu di jalan selama satu jam, karena metode pembelajaran online bisa dilakukan dari mana pun mereka memiliki lebih banyak waktu yang sejatinya 2 jam untuk di jalan bisa dilakukan sebagai pencarian materi pengujian maupun untuk digunakan sebagai evaluasi pelajar.
Komentar
Posting Komentar