Mengenal API Service



Daftar Isi: 

1. Pengertian API Service
2. Cara Kerja API Service
3. Perbedaan API Service dan Web Service
4. Arti Kode SAE, API Service dan JASO Pada Kemasan Oli

Pengertian API Service 

Bagi web developer atau mobile developer, API adalah salah satu aspek yang dapat menyederhanakan program yang sedang dibuat.

API itu sendiri merupakan singkatan dari application programming interface.

Katakanlah kamu membuat aplikasi yang membutuhkan kamera iPhone untuk mengambil foto atau video.

Sebagai developer, kamu tidak perlu membuat interface kamera lagi, hanya perlu menggunakan API kamera dan menanamkannya di aplikasimu saja.

Dalam kata lain, interface yang satu ini memudahkan kerja para developer.

API adalah singkatan dari Application Programming Interface, dan memungkinkan developer untuk mengintegrasikan dua bagian dari aplikasi atau dengan aplikasi yang berbeda secara bersamaan. API terdiri dari berbagai elemen seperti function, protocols, dan tools lainnya yang memungkinkan developers untuk membuat aplikasi. 

Tujuan penggunaan API adalah untuk mempercepat proses development dengan menyediakan function secara terpisah sehingga developer tidak perlu membuat fitur yang serupa. Penerapan API akan sangaat terasa jika fitur yang diinginkan sudah sangat kompleks, tentu membutuhkan waktu untuk membuat yang serupa dengannya. Misalnya: integrasi dengan payment gateway. Terdapat berbagai jenis sistem API yang dapat digunakan, termasuk sistem operasi, library, dan web. 

Aplikasi yang berinteraksi dengan library harus mengikuti serangkaian aturan yang ditentukan oleh API. Pendekatan ini memudahkan software developer untuk membuat aplikasi yang berkomunikasi dengan berbagai library tanpa harus memikirkan kembali strategi yang digunakan selama semua library mengikut API yang sama. Kelebihan lain dari metode ini menunjukkan betapa mudahnya menggunakan library yang sama dengan bahasa pemrograman yang berbeda.

Seperti namanya, Web API dalam diakses melalui protokol HTTP, ini adalah konsep bukan teknologi. Kita bisa membuat Web API dengan menggunakan teknologi yang berbeda seperti PHP, Java, .NET, dll. Misalnya Rest API dari Twitter menyediakan akses read dan write data dengan mengintegrasikan twitter kedalam aplikasi kita sendiri.

Dengan kata lain, peran API adalah sebagai perantara antar berbagai aplikasi berbeda, baik dalam satu platform yang sama atau pun lintas platform.

Perumpamaan yang bisa digunakan untuk menjelaskan API adalah seorang pelayan di restoran. Tugas pelayan tersebut adalah menghubungkan tamu restoran dengan juru masak.

Jadi, tamu cukup memesan makanan sesuai daftar menu yang ada dan pelayan memberitahukannya ke juru masak. Nantinya, pelayan akan kembali ke tamu tadi dengan masakan yang sudah siap sesuai pesanan.

Lebih jauh, API sendiri bisa digunakan untuk komunikasi dengan berbagai bahasa pemrograman yang berbeda. Hal ini tentu cukup memudahkan bagi developer. Bahkan, developer tidak perlu menyediakan semua data sendiri karena cukup mengambil data yang dibutuhkan dari platform lain melalui API.

Tidak hanya itu, API juga memungkinkan Anda mengembangkan sebuah website dengan berbagai fitur yang lebih lengkap. Jika menggunakan WordPress, Anda bisa melakukan integrasi dengan berbagai platform menggunakan API. Salah satu contohnya adalah WordPress REST API.

Sebagai contoh, ketika Anda menggunakan MailChimp untuk upaya email marketing, Anda perlu melakukan integrasi layanan MailChimp di WordPress Anda dengan bantuan plugin. Kemudian, Anda cukup memasukkan API key yang dibutuhkan agar layanan tersebut berjalan otomatis di website Anda.

Cara paling mudah memahami API adalah dengan menganalogikannya sebagai kegiatan yang mungkin terjadi di kehidupan sehari-hari.

Bayangkan kamu sedang mengunjungi sebuah restoran, lalu ingin memesan makan dan minum. 

Ketika melihat menu, kamu bisa melihat jenis makanan yang ada beserta penjelasannya. Setelah memesan, dapur di restoran tersebut akan menyiapkan pesananmu.

Sebagai pelanggan, kamu tidak perlu tahu bagaimana restoran menyiapkan pesanananmu, karena yang penting adalah mereka mengeluarkan apa yang kamu pesan, kan?

Nah, sama halnya dengan API. 

Sebagai developer, kamu hanya perlu memilih peralatan API yang dibutuhkan, mengetahui penjelasannya, tanpa harus mengetahui cara kerjanya.

Contoh mudahnya adalah developer tidak perlu tahu bagaimana sistem operasi membangun kotak dialog “Save As” di dalam aplikasi maupun website.

Mereka hanya perlu tahu bahwa kotak dialog tersebut memungkinkan pengguna untuk menyimpan sebuah dokumen yang disediakan.


Cara Kerja API Service 

1. Aplikasi Mengakses API

Bagian pertama dari cara kerja API adalah ketika pengguna mengakses sebuah aplikasi. Untuk memudahkan penjelasan kami menggunakan contoh Traveloka. 

Ketika Anda ingin memesan tiket pesawat untuk tujuan tertentu, Traveloka akan mengakses API maskapai penerbangan yang sudah dihubungkan. 

2. API Melakukan Request ke Server

Setelah aplikasi berhasil mengakses alamat API, permintaan tersebut akan diteruskan ke server maskapai penerbangan. Jadi, API akan memberitahukan bahwa Traveloka membutuhkan data penerbangan untuk tanggal dan tujuan yang telah disebutkan. 

3. Server Memberi Respon ke API

Ketika menemukan data yang sesuai permintaan, server kembali menghubungi API. Data tersebut berupa informasi seperti ketersediaan tempat duduk, jam keberangkatan dan lainnya. 

4. API Menyampaikan Respon ke Aplikasi

Selanjutnya, API meneruskan informasi dari server ke aplikasi Anda. Dalam contoh ini, Traveloka akan mendapatkan informasi yang didapatkan dari maskapai penerbangan yang dihubungi. 

Proses ini berlangsung bersama dengan permintaan ke maskapai penerbangan lain. Oleh karena itu, dalam satu pencarian Traveloka bisa menampilkan jadwal penerbangan dari berbagai maskapai sekaligus. 


Perbedaan API Service dan Web Service

Seringkali saya mendapat pertanyaan tentang apa sih perbedaan antara web API dan web service

Web API adalah aplikasi atau antarmuka untuk menghubungkan aplikasi satu dengan aplikasi yang lain pada sebuah sistem berbasis website. Sedangkan web service adalah bentuk layanan yang diberikan melalui platform berbasis website untuk menghubungkan aplikasi yang berbeda.

Berikut adalah perbedaan diantara keduanya:

  1. Semua web service menggunakan API tapi tidak semua API digunakan sebagai web service
  2. Web service memfasilitasi untuk melakukan interaksi antara dua perangkat atau aplikasi melalui jaringan. Sedangkan API bertindak sebagai penghubung antara dua aplikasi berbeda sehingga bisa berkomunikasi satu sama lain baik dengan ataupun tanpa jaringan.
  3. Web service hanya menggunakan 3 style yaitu SOAP, REST, atau XML-RPC untuk berkomunikasi sedangkan API dapat menggunakan style apapun.
  4. Web service selalu membutuhkan jaringan untuk pengoperasiannya sedangkan API tidak selalu memerlukan jaringan untuk operasinya.
  5. Setiap jenis web service menggunakan API, akan tetapi tidak semua jenis API menggunakan web service.
  6. Web service berperan untuk memfasilitasi untuk proses interaksi antara dua perangkat atau aplikasi melalui jaringan. Sedangkan API berperan untuk menghubungkan komunikasi antara dua aplikasi yang berbeda platform baik dengan membutuhkan jaringan maupun tidak. 
  7. API dapat menggunakan arsitektur jenis apapun, sedangkan web service hanya menggunakan tiga arsitektur (REST, SOAP, XML-RPC).
  8. API tidak membutuhkan jaringan dalam proses pengoperasiannya, sedangkan web service sangat bergantung pada sebuah jaringan.

Arti Kode SAE,  API Service dan JASO Pada Kemasan Oli

Arti Kode SAE pada OLI

SAE sendiri sebenarnya adalah kependekan dari Society of Automotive Engineering, sebuah organisasi otomotif internasional yang dipercaya untuk mengeluarkan standart terhadap viskositas oli, apa itu viskositas?? viskositas adalah ukuran kekentalan dari suatu zat cair atau dalam hal ini adalah kekentalan oli.

berarti oli tersebut memiliki tingkat kekentalan sebesar SAE 140, semakin besar nilai SAEnya maka semakin tinggi tingkat kekentalan / viskositasnya, nah oli diatas termasuk oli “Single Grade” karena hanya memiliki satu nilai SAE, Jika oli memiliki rentang viskositas seperti SAE 20W-50 seperti gambar dibawah ini, maka oli tersebut termasuk “Oli Multigrade” atau yang berarti viskositas oli tersebut dapat berubah – ubah

Berubah ubah??  yaps, Olinya kadang bisa menjadi mengencer dan kadang bisa mengental, SAEnya bsa berubah dari SAE 20 sampai SAE 50, tergantung kondisi panas yang diterima oli tersebut. Pertanyaanya adalah kapan oli itu menjadi SAE 20 dan kapan menjadi SAE 50 ?? Nah, Arti kode “W” pada kode SAE 20W-50 itu sendiri berarti “Winter” / musim dingin, yang berarti saat suhu dingin (-20 drjt celcius) oli tersebut menjadi SAE 20 dan ketika suhu panas (100 drjt celcius) menjadi SAE 50. 

Nah, maka dari itu agar oli masih dapat mengalir pada saat suhu rendah / dingin maka SAE perlu di turunkan dan ketika panas SAE perlu di tinggikan, agar ketika dingin oli masih mudah mengalir dan ketika panas oli tidak berubah menjadi terlalu encer. 

Arti Kode JASO MA MA2 dan MB pada OLI

JASO sendiri adalah kependekan dari Japan Automobile Standard Organization, sebuah organisasi otomotif dari negara jepang yang dipercaya untuk menetapkan klasifikasi peruntukan jenis oli dilihat dari tipe koplingnya.

Kode JASO MA seperti bisa ditemui pada yang gambar diatas adalah kode untuk oli dengan mesin yang menggunakan tipe kopling basah seperti motor bebek / motor sport

Sedangkan kode JASO MB seperti yang bisa ditemui pada gambar diatas adalah kode untuk oli mesin yang menggunakan tipe kopling kering seperti pada motor matic

perbedaan antara keduanya adalah pada zat additive, JASO MA diberi zat additive / senyawa yang berfungsi agar kopling tidak mudah selip meskipun kopling terendam oli

kalau JASO MA2??, jaso MA2 adalah regenererasi /pembaruan dari JASO MA, Oli yang memiliki kode JASO MA2 mempunyai daya lumas dan kemampuan anti slip kopling yang lebih baik dari JASO MA.

Arti Kode API service pada Oli

API adalah kependekan dari American Petroleum Institute, sebuah organinasi otomotif dari negeri paman sam / Amerika yang dipercaya untuk menetapkan kode yang menunjukan kualitas dari suatu pelumas, Kode API biasanya diikuti dengan 2 digit huruf (API Service -**), Contoh API Servive SN, API Servive CH dan sebagainya.

Oli yang terdapat kode yang diawali dengan huruf “S” (API Service S*) seperti API Servive SJ adalah oli yang diperuntukan untuk mesin berbahan bakar bensin ( kode S berarti “Spark-Plug / Busi” ) dan Oli yang terdapat kode yang diawali dengan huruf “C” (API Service C*) seperti API Servive CH adalah oli yang diperuntukan untuk mesin Diesel ( huruf C berarti “Combustion / Commercil” )

Untuk klasifikasinya Oli untuk Mesin Bensin sendiri adalah sebagai berikut:

  • SN (Current) : Untuk mesin generasi saat ini atau sebelumnya
  • SL (Current) :Untuk mesin generasi 2004 atau sebelumnya
  • SJ (Current) : Untuk mesin generasi 2001 atau sebelumnya
  • SH (Obsolete): Untuk mesin generasi 1996 atau sebelumnya
  • SG (Obselete): Untuk mesin generasi 1993 atau sebelumnya
  • SF (Obsolete): Untuk mesin generasi 1988 atau sebelumnya

Itulah tadi ulasan tentang arti kode – kode pada kemasan Oli.



Kesimpulan

Dengan artikel yang singkat ini setidaknya anda sudah paham untuk keperluan apa API digunakan. Metode pendekatan yang digunakan untuk berkomunikasi dengan API menggunakan protokol yang telah kami tuliskan diatas masih tergolong protokol yang umum digunakan, 

Tunggu Apalagi? Konsultasikan segera kebutuhan digitalisasi anda bersama www.wansolution.co.id 

KONSULTASI GRATIS 

(Admin)

0882-9037-8482 Cs1
0857-7612-5559 Cs2
0858-9165-8512 Cs3

Alamat Kantor:

CQCH+VMQ, Jl. Terapi Raya, RT.03/RW.19, Menteng, Kec. Bogor Bar., Kota Bogor, Jawa Barat 16111 

Komentar

Postingan populer dari blog ini