Mengenal E-Commerce
4. Manfaat Website sebagai Plateform E-Commerce
Jenis-Jenis E-Commerce
Bisa turut aktif dalam tren perdagangan e-commerce pastinya akan mendatangkan keuntungan tersendiri bagi kamu sebagai pelaku bisnis. Jika kamu tidak ingin ketinggalan dalam hal ini, memahami pengertian dan jenis-jenis e-commerce secara rinci pastinya akan sangat membantu.
Business-to-Business (B2B)
Bisa dibilang bahwa B2B adalah jenis e-commerce yang paling besar karena berhubungan langsung dengan transaksi yang dilakukan antar perusahaan atau bidang usaha. Jumlah pembelian produk pada setiap transaksi B2B biasanya dalam jumlah yang besar.
Sebagai contoh, perusahaan obat-obatan yang menawarkan dan menjual produknya pada rumah sakit swasta dengan skala besar. Jadi, secara tidak langsung konsep B2B tidak tergantung pada berapa jenis produk yang dijual, namun lebih menekankan pada kuantitas atau jumlah produk yang terjual.
Business-to-Consumers (B2C)
Salah satu dari jenis-jenis e-commerce berikutnya adalah Business-to-Consumers atau yang lebih dikenal dengan sebutan B2C. Konsep seperti ini mungkin adalah tipe perdagangan yang paling sering kamu temukan dalam kehidupan sehari-hari. Kenapa? Karena dengan konsep B2C, pihak produsen menawarkan dan memasarkan langsung produknya kepada para konsumen.
Konsepnya mungkin sama dengan sistem jual beli secara ecer, yang membedakan adalah proses perdagangan dan transaksinya dilakukan secara online, bukan dengan cara konvensional seperti biasanya.
Consumer-to-Consumer (C2C)
Konsep C2C memungkinkan sesama konsumen bisa saling menawarkan dan menjual dagangannya kepada satu sama lain. Sistem perdagangan yang seperti ini umumnya memang membutuhkan media atau wadah yang bisa mengorganisir segala sesuatunya agar proses jual beli dan transaksi menjadi lebih mudah dilakukan.
Contoh media yang dimaksud adalah website yang bisa mempertemukan pihak penjual dan pembelinya, seperti OLX atau Kaskus.
Consumer-to-Business (C2B)
C2B merupakan konsep yang berbanding terbalik dengan B2C. Di sini, yang terjadi adalah proses jual beli dan transaksi berlangsung dari pihak konsumen kepada perusahaan.
Pada konsep ini, konsumen berperan sebagai pihak yang menyediakan layanan produk atau jasa untuk dipasarkan kepada perusahaan yang membutuhkan. Dalam model C2B, bisnis atau perusahaan mendapat untung dari kesediaan konsumen untuk menjual barang atau jasa kepada perusahaan, sedangkan konsumen akan mendapatkan untung dari penyediaan atau penjualan itu dengan pembayaran langsung, atau mendapatkan produk dan layanan gratis atau dengan harga lebih rendah sebagai gantinya.
Online-to-Offline (O2O)
Jenis e-commerce seperti ini biasanya menggunakan dua saluran pada layanan perdagangannya, yakni dengan online dan offline. Jaringannya ada pada sistem online, namun eksekusinya bukan hanya bisa dilakukan dengan online, melainkan bisa juga dengan offline.
Contoh yang paling nyata dari konsep seperti ini adalah layanan Gojek atau Grab, yang bisa melakukan dua jenis transaksi online dan offline.
O2O ditujukan untuk menarik konsumen online ke toko fisik sekaligus menciptakan pengalaman digital yang menyeluruh sebelum, saat, dan setelah transaksi dilakukan.
Consumer-to-Administration (C2A)
C2A pada dasarnya hampir sama dengan konsep yang ada dalam C2B. Perbedaannya terletak pada tujuan sasaran penjualan. Bila dalam C2B, pihak konsumen menawarkan produk atau jasanya pada perusahaan, dalam C2A kegiatan tersebut ditawarkan kepada pihak pemerintah.
Dalam konsep yang satu ini, biasanya cukup jarang ditemui transaksi produk, yang lebih sering terjadi adalah transaksi layanan jasa.
Business-to-Public Administration (B2PA)
Pada jenis-jenis e-commerce yang satu ini, pihak produsen atau perusahaan menawarkan dan memasarkan produk dan jasanya kepada pihak pemerintah. Biasanya transaksi dan proses jual beli dilakukan dengan cara tender.
Manfaat E-Commerce
Kehadiran e-commerce sebagai salah satu metode baru dalam bisnis perdagangan atau jual beli, memang diharapkan bisa membawa banyak manfaat positif bagi pebisnis dan juga konsumen. Sehingga kedua belah pihak sama-sama tidak merasa adanya kerugian, dalam bentuk apapun.
Lantas, sebenarnya apa saja sih manfaat dari hadirnya tren perdagangan e-commerce ini?
1. Efisiensi Waktu dan Tenaga
Saat perdagangan dan proses jual beli masih dilakukan secara konvensional dengan tatap muka, mau tidak mau pihak pembeli harus mendatangi toko atau outlet tempat penjual menawarkan dan memasarkan dagangannya. Bisa juga penjual memilih cara memasarkan produknya dengan door to door alias mendatangi konsumen secara langsung.
Cara ini pastinya akan menghabiskan waktu dan juga tenaga. Dengan adanya e-commerce, hal itu tidak perlu terjadi lagi. Mulai dari proses promosi, pemasaran produk, pemesanan, sampai pembayaran bisa dilakukan kapan dan di mana saja. Sehingga, waktu dan tenaga yang kamu punya, bisa dimanfaatkan untuk hal lain yang lebih produktif.
2. Tidak Perlu Modal dalam Jumlah Besar
E-commerce adalah sistem yang memungkinkan kamu sebagai pebisnis untuk tidak perlu memiliki toko dalam bentuk fisik. Hal ini terjadi karena proses jual beli dan keseluruhan transaksi cukup dilakukan secara online.
Dengan begitu, kamu bisa mengurangi biaya pengeluaran untuk sewa tempat atau outlet untuk membuka toko secara fisik.
3. Menjadi Bisnis Lintas Wilayah
Bisnis lintas wilayah di sini maksudnya adalah bisnis yang kamu jalankan dengan e-commerce bisa meraih jangkauan pasar yang jauh lebih luas. Teknologi dalam jaringan internet memungkinkan produk yang kamu tawarkan bisa dilihat dan dibeli oleh konsumen-konsumen yang berada di tempat, kota, pulau, sampai benua yang berbeda.
4. Bisnis yang Fleksibel
Kenapa e-commerce bisa dikatakan sebagai metode bisnis yang fleksibel? Karena pengoperasian dan pengelolaannya bisa kamu lakukan dari mana dan kapan saja. Kamu tidak perlu pergi ke toko, membuka dan menutup toko setiap hari. Cukup duduk di rumah sambil melakukan hal-hal lainnya, bisnis sudah bisa berjalan dengan sendirinya.
Dari sisi konsumen, hal ini juga memudahkan mereka untuk melihat katalog produk kapan dan di mana saja mereka mau, 24 jam setiap harinya. Selain itu, pilihan produk dengan harga yang beragam pun menjadi tak terbatas.
5. Memudahkan Pengembangan Bisnis
Jika jangkauan pasar bisnismu sudah menjadi lebih luas, proses pengembangan atau ekspansi bisnis pun bisa dengan mudah direalisasikan. Bahkan bisa dibilang e-commerce adalah pilihan metode yang tepat untuk hal ini.
6. Jangkauan Yang Luas
Sebagai pemilik toko tradisional, Grameds hanya bisa menghubungi pembeli dari wilayah yang sama. Apakah Grameds memiliki situs web e-commerce atau tidak, maka dampaknya akan berbeda. Keuntungan pertama dari e-commerce adalah pembeli di seluruh negeri dapat berdagang di toko Anda.
7. Memproses transaksi dan pengiriman dengan mudah
Dengan tool online, Grameds tidak perlu khawatir untuk memproses dan mengirimkan barang. Saat ini terdapat berbagai layanan pembayaran elektronik yang diproses di Internet. Pengiriman juga dapat dilacak secara online.
8. Bekerja dari Mana Saja
Seperti yang disebutkan sebelumnya, salah satu manfaat e-commerce adalah selalu dapat diakses. Oleh karena itu, Grameds dapat menjalankannya dari mana saja dengan perangkat dan koneksi internet yang tepat.
9. Biaya Rendah
Biaya pengoperasian instalasi online jauh lebih rendah daripada toko fisik. Paling tidak, Grameds tidak perlu memikirkan gaji karyawan, sewa gedung, atau tagihan listrik.
10. Unlimited Hours Atau Tidak Dibatasi Oleh Waktu
Bisnis di dunia nyata dapat dilakukan 24 jam sehari, tetapi biaya untuk mendukungnya sangat besar. Pembeli dapat mengakses toko dan berbelanja online, bahkan ketika mereka sedang tidur nyenyak. Manfaat e-commerce tentunya sangat bermanfaat disini bagi kita semua.
Komponen E-Commerce
Komponen E-Commerce
Pada praktiknya, di dalam e-commerce terdapat beberapa komponen standar yang mendukung proses operasionalnya, diantaranya adalah:
1. Produk
E-commerce mendukung penjualan berbagai jenis produk, mulai dari produk fisik hingga produk digital
Produk digital: ebook membership, software, musik, dan lain-lain
Produk fisik: buku, pakaian, gadget, makanan, dan lain-lain
2. Tempat Menjual Produk
Kegiatan e-commerce dilakukan di internet, maka dibutuhkan domain dan hosting untuk membuat website sebagai media pemasaran .
3. Cara Menerima Pesanan
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk meneriman pesanan. Diantaranya adalah dengan memanfaatkan email, telepon, SMS, Chatting ,dan lain-lain.
4. Metode Pembayaran
Beberapa metode pembayaran e-commerce pada umumnya menggunakan transfer via ATM, kartu kredit, COD, e-payment.
5. Metode Pengiriman
Cara pengiriman barang e-commerce di Indonesia biasanya menggunakan jasa pengiriman barang (JNE, TIKI, Pos Indonesia, dan lain-lain). Namun, ada juga yang menggunakan jasa antar dari Ojek Online.
6. Customer Service
Layanan pelanggan merupakan komponen yang sangat penting dalam operasional e-commerce. Aktivitas ini umumnya dilakukan melalui email, formulir online, FAQ, telepon, chatting, dan social media.
Manfaat Website sebagai Platform E-Commerce
Kini Anda dapat memulai bisnis e-commerce dengan mudah. Setidaknya ada tiga sarana yang bisa digunakan untuk berjualan secara daring, yaitu marketplace online (seperti Tokopedia dan Bukalapak), website sendiri, dan media sosial.
Marketplace dan media sosial tentunya adalah cara yang lebih gampang. Untuk memulai, Anda hanya perlu membuat akun dan mengatur lapak. Bahkan tidak ada biaya operasional yang perlu Anda keluarkan di awal.
Akan tetapi, meskipun cara ini tidak salah, adanya sebuah website yang merepresentasikan toko atau bisnis Anda tetaplah penting. Mengapa? Simak penjelasannya di bawah ini!
1. Membangun kredibilitas
Sosial media atau marketplace memang merupakan etalase online yang mudah digunakan. Namun, tidak banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperkenalkan diri Anda dalam kedua jenis platform tersebut. Kemungkinan besar, Anda hanya bisa membuat deskripsi pendek tentang produk atau jasa yang ditawarkan.
Lain halnya jika bisnis Anda memiliki sebuah situs tersendiri. Dengan website, Anda memiliki kebebasan dalam menentukan desain dan fitur toko online. Misalnya, Anda dapat membuat tampilan lapak yang lebih ringkas dan mudah dipahami oleh pembeli.
Selain itu, sebuah studi Verisign menunjukkan bahwa 84 persen konsumen setuju bahwa pedagang online yang memiliki website lebih dapat dipercaya daripada yang hanya berjualan di media sosial. Oleh karenanya, Anda perlu memiliki website untuk memasarkan brand Anda.
Apalagi, 77 persen calon pembeli membaca ulasan produk di internet — dan situs Anda adalah tempat yang tepat untuk menampilkannya.
2. Dapat berfungsi sebagai katalog
Ketika menjual produk di media sosial maupun marketplace, Anda tidak diberi kemudahan untuk mendeskripsikannya. Di lain sisi, tampilan website dapat diatur sesuai keinginan. Misalnya, Anda dapat memajang berbagai barang dagangan Anda beserta tulisan-tulisan yang membantu calon pembeli untuk mengenalnya.
3. Meningkatkan pelayanan kepada pembeli
Marketplace dan media sosial memiliki fitur chat atau message yang bisa diakses kapan saja. Namun demikian, pengelolaan pesan masuk akan menjadi berantakan jika sudah ada banyak orang yang ingin berkomunikasi dengan Anda. Tentunya Anda tidak ingin lupa membalas sebuah pertanyaan dari calon pembeli.
Untuk menanggulangi problema tersebut, Anda perlu website yang memiliki fitur chat atau ticketing yang lebih mumpuni dan terorganisir. Untuk mengetahui fitur apa saja yang perlu dimiliki agar Anda bisa memanjakan pembeli, cek artikel ini.
4. Brand Anda lebih Mudah Ditemukan Melalui Mesin Pencarian
Penelitian yang dilakukan oleh GE Capital Retail Bank menunjukkan bahwa 81 persen orang riset produk dengan mesin pencarian sebelum melakukan pembelian. Selain itu, 60 persen pembeli mengunjungi situs e-commerce yang mereka temukan di mesin pencarian, sebelum akhirnya memutuskan untuk membeli.
Menilai dari fakta tersebut, tentunya berjualan melalui marketplace atau media sosial tidak menjanjikan publikasi brand yang cukup. Alih-alih menggunakan platform perantara, sebaiknya Anda berdagang secara mandiri dengan website e-commerce.
5. Banyak Kompetitor Memiliki Website
Kompetisi bisnis di internet sangatlah berat, terutama jika barang atau layanan yang Anda jual juga ditawarkan oleh banyak pihak lain.
Di saat Anda masih berdagang melalui marketplace, banyak kompetitor telah memperkuat brand mereka dengan situs toko online.
Ditambah lagi, Anda perlu mengingat bahwa calon pembeli kini menggunakan mesin pencarian untuk menemukan brand terpercaya. Sebelum persaingan semakin ketat, ada baiknya Anda mulai menggunakan website untuk memasarkan usaha.
6. Membuat Website itu Mudah dan Murah
Banyak orang beranggapan bahwa memulai sebuah website bukanlah hal yang gampang. Padahal, prosesnya tidak serumit yang dibayangkan.
Tunggu Apalagi? Konsultasikan segera kebutuhan digitalisasi anda bersama www.wansolution.co.id
KONSULTASI GRATIS
(Admin)
0882-9037-8482 Cs1
0857-7612-5559 Cs2
0858-9165-8512 Cs3
0857-7612-5559 Cs2
0858-9165-8512 Cs3
Alamat Kantor:
CQCH+VMQ, Jl. Terapi Raya, RT.03/RW.19, Menteng, Kec. Bogor Bar., Kota Bogor, Jawa Barat 16111
Komentar
Posting Komentar