Website JSON



Daftar Isi:

1. Jenis-Jenis Website JSON
2. Keuntungan Menggunakan Website JSON
3. Kekurangan Website JSON
4. Sintaks dan Struktur Website JSON
5. Sejarah Website JSO
6. Penerapan Website JSO dalam Pemrograman
7. Cara Produksi dan Konsumsi data Website JSON

Jenis-Jenis Website JSON 

Dalam memahami JSON, ternyata berdasarkan tipe datanya pun terbagi lagi menjadi beberapa jenis dan wajib banget kamu ketahui, Sob! Masing-masing mempunyai perannya tersendiri dalam menjadikan sebuah program berjalan dengan lancar, seperti object, boelan, array, string, null, dan number.

  •  Object (Ketika deretan key dan value berpasangan lalu masing-masing dari pasangan tersebut berkumpul, jadilah sebuah object yang ada di JSON. Biasanya, object pada rangkaian JSON diapit oleh “{}”. Penerapan object diharapkan unik dan tidak mempunyai kesamaan dengan object lainnya)
  •  Boelan (Menentukan poin benar ‘true” dan salah “false” merupakan fungsi dari boelan. Penerapannya pun tidak menggunakan tanda kutip di JSON)
  • Array (Penerapannya lebih sederhana dibandingkan object, karena hanya memanfaatkan sederet value dan dipisahkan dengan tanda koma “,”. Sama seperti object, jika pada rangkaian array tidak mempunyai value, maka dapat dikosongkan)
  • String (Merupakan deretan program yang bersifat Unicode, yakni baik angka, huruf, maupun simbol dapat disatukan. Namun, kamu harus menggunakan dua tanda kutip seperti “” dan bukan seperti ‘’)
  •  Null (Menjadi jenis data di JSON yang tidak memerlukan tanda kutip “” dalam proses input-nya. Penerapan null pun mempunyai dua makna, yakni harus diisi dengan nilai yang valid atau dibiarkan kosong dan tidak bermakna apa-apa)
  • Number (Sama seperti namanya, tipe data JSON number memungkinkan kamu untuk memasukan ragam angka pada satu rangkaian. Kalau misalnya ingin memasukkan angka desimal, ubah koma “,” menjadi titik “.”, ya! Misalnya saja dari 7,5, maka diubah menjadi 7.5)

Keuntungan Menggunakan Website JSON 

1. Lebih cepat

Sintaks JSON sangat mudah digunakan.

Pemrogram hanya perlu menggunakan -> sebagai sintaks sehingga parsing dan eksekusi data tidak lagi rumit.

Tentu, kesederhanaan format ini juga membuatnya menjadi ringan sehingga bisa mengeksekusi respons lebih cepat.

2. Sesuai dengan berbagai browser

JSON didukung oleh banyak jenis browser di berbagai sistem operasi yang berbeda-beda.

Jika kamu menyusun kode JSON, tidak sulit untuk membuatnya dapat dioperasikan di semua jenis browser.

3. Parsing server

Parsing adalah proses analisis string atau simbol dalam bahasa pemrograman.

Proses ini adalah hal yang sangat penting dan bisa jadi lebih cepat menggunakan JSON.

4. Pembagian data

JSON adalah sarana yang paling tepat untuk berbagi data dalam beragam ukuran dan format.

JSON menyimpan data di dalam array sehingga transfer lebih sederhana.

5. JSON Lebih Cepat - Sintaks JSON sangat mudah digunakan. Kita harus menggunakan hanya sebagai sintaks yang memberi kita penguraian data yang mudah dan eksekusi data yang lebih cepat. Karena sintaksnya sangat kecil dan ringan, itulah alasan mengapa ia mengeksekusi respons dengan cara yang lebih cepat.

6. Parsing Server - Pada parsing sisi server adalah bagian penting yang diinginkan pengembang jika parsing akan cepat di sisi server maka hanya pengguna yang bisa mendapatkan respons cepat dari respons mereka sehingga dalam hal ini parsing sisi server JSON adalah poin kuat itu menunjukkan kita untuk menggunakan JSON di sisi server.

7. Dukungan Skema - Ini memiliki berbagai kompatibilitas browser yang didukung dengan sistem operasi sehingga aplikasi yang dibuat dengan pengkodean JSON tidak memerlukan banyak usaha untuk membuat semuanya kompatibel dengan browser. Selama pengembangan, pengembang berpikir untuk berbagai browser yang berbeda tetapi JSON menyediakan fungsionalitas itu.

8. Alat untuk berbagi data - JSON adalah alat terbaik untuk berbagi data dari berbagai ukuran bahkan audio, video, dll. Ini karena JSON menyimpan data dalam array sehingga transfer data menjadi lebih mudah. Untuk alasan ini, JSON adalah format file yang unggul untuk API web dan untuk pengembangan web.

Kekurangan Website JSON 

  1. Format penulisannya agak sulit dipahami, berbeda dengan XML yang sintaksnya mirip HTML, sehingga lebih mudah dipelajari.
  2. bahasa notasi JavaScript ini lebih rentan terhadap serangan/hacking, terutama pada website yang belum terpercaya.
  3. tidak ada penanganan error pada request.
Pertama dan terpenting, di JSON tidak ada penanganan kesalahan untuk panggilan JSON. Kelemahan utama lain dari JSON adalah bisa sangat berbahaya jika digunakan dengan layanan yang tidak tepercaya atau browser yang tidak tepercaya, karena layanan JSON mengembalikan respons JSON yang dibungkus dengan panggilan fungsi, yang akan dijalankan oleh browser jika akan digunakan dengan browser yang tidak tepercaya. bisa diretas, ini membuat Aplikasi Web hosting Rentan terhadap berbagai serangan. 

Jika Anda akan menggunakan layanan JSON, sangat penting untuk menyadari ancaman yang dimiliki JSON dan juga waspada dengan hal-hal yang dapat melindunginya. JSON hanya memiliki alat yang didukung terbatas yang dapat kita gunakan selama pengembangan JSON.

Sintaks dan Struktur Website JSON 

Sebuah objek JSON adalah format data key-value yang biasanya di render di dalam kurung kurawal. Saat kita bekerja dengan JSON, kita akan sering melihat objek JSON disimpan di dalam sebuah file .json, tapi mereka juga dapat disimpan sebagai objek JSON atau string di dalam sebuah program.

SON dapat memiliki isi yang sangat banyak, contoh di atas secara umum menggambarkan dua kurung kurawal { } di awal dan di akhir dengan pasangan key-value diantara kedua tanda kurang. Sebagian besar data yang dipakai di JSON dienkapsulasi di dalam sebuah objek JSON.

Pasangan key-value memiliki tanda titik dua diantara mereka "key" : "value". Setiap key-value dipisahkan oleh sebuah koma, sehingga ditengah isi sebuah JSON terlihat seperti in: "key" : "value", "key" : "value", "key": "value". Pada contoh di atas, nilai pertama pasangan key-value kita adalah "first_name" : "Sammy".

Key JSON berada di sebelah kiri tanda titik dua. Mereka perlu dibungkus oleh tanda petik dua seperti ini: "key", dan dapat berupa string apapun yang valid. Di dalam setiap objek, key haruslah unik. Key ini dapat memiliki spasi seperti di "first name", namun menambahkannya akan membuat kita lebih repot saat akan mengaksesnya di proses ngoding sehingga disarankan untuk menggunakna underscore seperti pada "first_name".

Value JSON ada di sebelah kanan tanda titik dua. Ada enam tipe data dasar yang bisa dipakai untuk mengisinya yaitu:

  • strings
  • numbers
  • objects
  • arrays
  • Booleans (true atau false)
  • null

Secara lebih luas, value juga dapat berisi tipe data yang lebih kompleks misalnya JSON object atau JSON array yang akan kita bahas di bagian berikutnya.

Setiap tipe data yang dimasukkan sebagai valu ke dalam JSON akan mengingat sintaksnya, jadi string akan diberikan tanpa petik, namun tidak dengan angka.

Meskipun di dalam file .json kita sering melihat format ini ditulis dalam beberapa baris, JSON juga dapat ditulis disatu baris saja.

Menulis format JSON dalam bentuk beberapa baris akan membantunya lebih mudah dibaca terutama saat sudah memiliki banyak data. Karena JSON mengabaikan spasi antara elemennya, kita bisa memberikan spasi antara key-value sehingga menjadi lebih mudah di baca. 

Penting juga untuk diingat, meskipun terlihat sama sebuah objek JSON tidak memiliki format yang sama dengan objek JavaScript. Jadi, meskipun kita bisa menambah fungsi kedalam objek JavaScript, kita tidak bisa menggunakannya sebagai valus di JSON. Kelebihan utama JSON adalah kemudahan dan kesiapannya untuk ditransfer antar bahasa pemrograman. Objek JavaScript hanya bisa digunakan di dalam bahasa pemrograman JavaScript.

Sejauh ini kita sudah melihat format JSON dalam bentuk yang sederhana, namun JSON Juga dapat menjadi lebih kompleks yang terdiri dari objek dan array bersarang. Kita akan membahas JSON yang lebih kompleks di bagian berikutnya.

Sejarah Website JSON 

JSON pertamakali dipopulerkan oleh Douglas Crockford. Seorang software engineer yang juga terlibat dalam pengembangan bahasa pemrograman Javascript.

JSON tidak ditemukan oleh satu orang saja. Dulu namanya belum JSON…

Artinya kata “JSON” belum ada. Orang-oarang hanya mengenal Objek Javascript yang dikirim melalui jaringan.

Sejak meledaknya teknologi AJAX pada tahun 2000. JSON mulai diperkenalkan dan pada tahun 2001, domain json.or mulai mengudara.

Hingga saat ini JSON banyak digunakan di mana-mana.

Penerapan Website JSON dalam Pemrograman

JSON biasanya digunakan sebagai format standar untuk bertukar data antar aplikasi.

Tapi sebenarnya tidak hanya itu saja, masih ada fungsi lain dari JSON.

Berikut ini beberapa penerapan JSON yang pernah saya temui:

  • JSON sebagai format untuk bertukar data client dan server atau antar aplikasi. Contoh: RESTful API;
  • JSON sebagai tempat menyimpan data, contoh: Database Mongodb;
  • JSON digunakan untuk menyimpan konfigurasi project, contoh: file composer.json pada project PHP dan package.json pada Nodejs;
  • JSON digunakan untuk menyimpan konfigurasi dan penyimpanan data pada Hugo;
  • JSON digunakan untuk menyimpan konfigurasi project pada Nodejs;
  • JSON digunakan untuk menyimpan data menifest;
  • dan masih banyak lagi.

Cara Produksi dan Konsumsi Data Website JSON 

Setiap bahasa pemrograman memiliki cara yang berbeda-beda untuk memproduksi (membuat) dan mengkonsumsi data JSON.

Pada Javascript, kita bisa gunakan fungsi JSON.stringify() untuk membuat JSON dari objek Javascript.

Pada bahasa pemrograman PHP, kita bisa menggunakan fungsi json_encode() untuk menghasilkan JSON dari Array asosiatif dan fungsi json_decode() untuk mengubah JSON menjadi Array.

Intinya, setiap bahasa pemrograman memiliki fungsi, modul, dan library tersendiri untuk membuat dan membaca data JSON.

Berikut ini daftar tutorial yang bisa kamu baca:

  1. Cara Serialisasi dan Deserialisasi data JSON di Java dengan menggunakan GSON
  2. Cara Parsing data JSON di Python
  3. Cara Parsing data JSON di PHP
  4. Cara Parsing data JSON di Javascript.



Kesimpulan dan Penutup

JavaScript Object Notation (JSON) adalah format berbasis teks standar untuk merepresentasikan data terstruktur berdasarkan sintaks objek JavaScript. Ini biasanya digunakan untuk mengirimkan data dalam aplikasi web. Penggunaan umum misalnya mengirim beberapa data dari server ke klien, sehingga dapat ditampilkan di halaman web, atau sebaliknya.

Bisa dikatakan bahwa JSON adalah format ringan untuk berbagi data yang, meskipun berasal dari JavaScript, ini dapat digunakan dengan banyak bahasa pemrograman. Meskipun terdengar lebih praktis dan efisien, namun JSON juga mempunyai kekurangan tersendiri. Tidak mengherankan jika Anda nantinya akan membutuhkan sedikit bantuan dalam menggunakan JSON.


Tunggu Apalagi? Konsultasikan segera kebutuhan digitalisasi anda bersama www.wansolution.co.id 

KONSULTASI GRATIS 

(Admin)

0882-9037-8482 Cs1
0857-7612-5559 Cs2
0858-9165-8512 Cs3

Alamat Kantor:

CQCH+VMQ, Jl. Terapi Raya, RT.03/RW.19, Menteng, Kec. Bogor Bar., Kota Bogor, Jawa Barat 16111

Komentar

Postingan populer dari blog ini