Mari Mengenal Back End Website



Daftar Isi: 

1. Pengertian Back End Website
2. Tugas Back End
3. Tujuan Back End
4. Teknologi Utama Back End

Pengertian Back End Website

Dalam pengembangan sistem aplikasi, pernahkah mendengar istilah Front-End dan Back-End? Istilah tersebut terasa familiar, apalagi bila Anda baru terjun dalam bidang pemrograman. Faktanya, Front-End dan Back-End merupakan opsi bidang dalam profesi Software Developer. Anda perlu menentukan yang harus difokuskan. Lalu apa arti dari istilah-istilah itu dalam pengembangan aplikasi? Apa itu Back-End dan Back-End Developer?

Backend developer adalah posisi dimana seorang merancang perangkat lunak dari sis server yang berhubungan dengan logika, database, scripting, dan arsitektur dari sebuah website. Bisa dikatakan juga back end ini mesin balik layar yang tidak terlihat oleh user akhir.

Back end ini dalam tugasnya menggunakan bahasa pemrograman khusus. Contohnya seperti PHP, Python, NodeJS, Ruby, dll.

Tak hanya itu, seorang backend developer dituntut juga dapat mengelola dan membuat sistem basis data. Hal ini untuk pengembangan perangkat lunak. Adapun database yang sering digunakan yaitu MySQL, Redis, MongoDB, Postgre, dll.

Mereka adalah orang yang berpean agar suatu situs maupun aplikasi dapat bekerja dengan baik dan lancar.

Agar mudah mengerti Back-End, kita bahas dahulu mengenai Front-End. Front-End merupakan bagian dari aplikasi yang terlihat dan digunakan langsung oleh pengguna (end-user). Orang yang menggeluti bidang ini disebut Front-End Developer. Aplikasi yang dibuat oleh seorang Front-End Developer dapat berupa web, mobile native, desktop, atau platform lainnya. Di mana pun aplikasi berjalan, fokus utama seorang Front-End Developer adalah membangun aplikasi yang memiliki performa baik, mudah diakses, serta memiliki tampilan yang menarik.

Sedangkan Back-End merupakan bagian dari aplikasi yang bertanggung jawab untuk menyediakan kebutuhan yang tak terlihat oleh pengguna (tidak berinteraksi langsung dengan pengguna), seperti bagaimana data disimpan, diolah, serta ditransaksikan secara aman. Itu semua bertujuan untuk mendukung aplikasi Front-End bekerja sesuai dengan fungsinya. Sosok yang menggeluti bidang ini disebut Back-End Developer.

Lalu di mana peran Back-End? Karena Anda konsumen, tentu peran Back-End tak terlihat dan tidak diketahui oleh Anda. Contohnya seperti teknik barista membuat kopi, apa dan bagaimana cara mengoperasikan mesin kopi, laporan keuangan, biaya sewa kedai, dan hal-hal dapur tak terlihat pelanggan lainnya. Tentu Anda tak tahu menahu kan? Yang penting, kopi yang Anda pesan sampai di meja Anda. Walaupun tak terlihat oleh konsumen secara langsung, peran Back-End sangatlah vital untuk menunjang kedai kopi dapat tetap beroperasi. Dalam sebuah sistem aplikasi, segala urusan yang tak terlihat oleh pengguna seperti bisnis logicdatabase, keamanan data, kestabilan server menjadi tanggung jawab Back-End Developer.


Tugas Back End

Dari pengertian sebelumnya, Back end merupakan seorang yang membuat sistem dibalik layar dan  tidak terlihat oleh user . Berikut beberapa tugas dari backend developer.

1. Melakukan Perancangan Database

Database merupakan tempat di mana seluruh data yang berkaitan dengan aplikasi/website disimpan. Data yang dimaksud misalnya data user, data produk, dan sebagainya. Oleh karena itu, database wajib disiapkan terlebih dahulu sebelum mengembangkan aplikasi atau website.

Tugas back end developer yang pertama yang merancang database yang efisien supaya tidak memberatkan server. Keamanan juga tidak bisa dikesampingkan. Database harus dirancang dengan seaman mungkin. 

2. Meningkatkan Struktur Data yang Telah Ada

Back end developer tidak selalu bekerja dari awal pengembangan software. Tak jarang mereka harus menangani software yang sudah beroperasi dan sudah memiliki banyak data di dalam database.

Tugas seorang back end developer yang selanjutnya yaitu meningkatkan struktur data yang sudah ada. Ini dilakukan supaya database tetap efisien, server bisa bekerja dengan baik, serta performa software dapat mengalami peningkatan.

3. Merancang Alur Website/Aplikasi

Tugas berikutnya dari seorang back end developer adalah memastikan pengguna bisa merasakan user experience yang baik. Caranya adalah dengan merancang alur penggunaan software yang mudah dan efisien.

Perancangan alur software ini tidak main-main karena memerlukan kemampuan coding dan logika pemrograman yang tinggi.

4. Coding dan Melakukan Testing

Setelah melakukan perancangan alur untuk website/aplikasi, back end developer harus menuangkannya Dalam bentuk kode program. Proses ini biasanya disebut dengan coding. 

Pengetesan atau testing juga harus dilakukan untuk memastikan kode program dapat berjalan dengan baik. Testing bisa dilakukan di tengah-tengah penulisan kode program maupun setelah penulisan kode program selesai. 

5. Mengatur Keamanan Website/Aplikasi

Keamanan atau security merupakan hal yang mutlak dari setiap proyek pengembangan website atau aplikasi. Pasalnya, saat ini banyak sekali kejahatan siber yang mengancam para pengguna. 

Oleh karena itu, developer perlu memastikan bahwa software yang dikembangkannya memiliki tingkat keamanan yang baik. Back end developer setidaknya memahami teknik hacking, misalnya phising, deface, dan SQL injection. Ini bertujuan agar tindakan hacking tersebut bisa diantisipasi sejak awal.

6. Mengatasi masalah yang Muncul di Back End

Sisi server atau back end dari sebuah software mungkin saja mengalami masalah. Jika ini terjadi, back end developer memiliki tugas untuk melakukan troubleshooting. Masalah harus ditemukan untuk kemudian diperbaiki agar error tidak kembali muncul.

7. Riset dan Evaluasi Terhadap Tampilan Desain Website/Aplikasi

Khusus untuk tugas yang satu ini, back end developer harus berkomunikasi dengan front end developer. Ini dilakukan untuk memastikan tampilan software sudah sesuai dengan struktur database yang ada di sisi server. Jika masih belum sesuai, maka perlu dilakukan evaluasi dan perbaikan.

8. Membuat Konsep/Ide untuk Ditambahkan pada Aplikasi

Tugas dari seorang back end developer yang terakhir adalah membuat ide atau konsep baru untuk ditambahkan ke aplikasi. Hal ini harus dilakukan supaya software bisa selalu memenuhi kebutuhan pengguna serta menjaring para pengguna baru untuk menggunakan software tersebut.


  1. Merancang struktur model data
  2. Membuat kode program untuk aplikasi agar lebih aman
  3. Mengatasi setiap permasalahan yang muncul di sisi server (seperti bug)
  4. Mengembangkan kode program dan melakukan testing
  5. Membuat ide dan konsep untuk ditambahkan pada produk aplikasi
  6. Meningkatkan struktur data yang sudah ada
  7. Melakukan riset dan evaluasi pada tampilan desain website bersama frontend developer

Adapun tanggung jawab Backend Developer yang dilansir dari Career Explorer.

  1. Menciptakan, mengintegrasikan, dan mengelola database
  2. Bekerja dengan framework back end untuk membangun software server-side
  3. Teknologi server web
  4. Integrasi cloud computing
  5. Menggunakan bahasa pemrograman server-side
  6. Bekerja dengan sistem operasi
  7. Mengelola dan mengembangkan content management system (CMS)
  8. Integrasi API
  9. Pengaturan keamanan dan pencegahan peretasan
  10. Melaporkan analisis dan statistik


Tujuan Back End

Agar lebih memahami tentang arti back-end development, maka kita juga harus mengetahui betul tentang apa tujuan dari istilah ini.

Memang, apa yang dilakukan pengembang back-end bisa menjadi sangat bervariasi, tergantung pada ukuran dan ruang lingkup aplikasi yang sedang mereka kerjakan.

Kami pribadi sebagai penyedia layanan Jasa Website Banjarmasin telah memegang banyak pekerjaan di mana Kami menjadi pengembang back-end, mengerjakan logika bisnis dalam suatu aplikasi, dan memberi respons serta mengambil data dari bagian front-end development.

Dalam dunia pengembangan web, sebagian besar pengembang back-end menyibukkan diri dengan membangun logika aktual di balik aplikasi yang sedang mereka kerjakan.

Seringkali, pengembang front-end akan membangun antarmuka pengguna, dan pengembang back-end akan menulis kode yang membuat semuanya menjadi berfungsi.

Sebagai contoh misalnya, pengembang front-end dapat membuat layar dalam aplikasi dengan tombol tekan untuk mendapatkan data pelanggan.

Pengembang atau back-end developer menulis kode yang membuat tombol itu bekerja dengan mencari tahu data apa yang akan diambil dari database untuk pelanggan yang sesuai dan mengirimkannya kembali ke front-end, di mana akhirnya ditampilkan.

Pengembang back-end mungkin juga sangat terlibat dalam arsitektur suatu sistem, memutuskan bagaimana mengatur logika sistem sehingga dapat dipertahankan dan dijalankan dengan benar.

Mereka juga terlibat dalam membangun kerangka kerja atau arsitektur suatu sistem untuk membuatnya lebih mudah diprogram dan cenderung menghabiskan lebih banyak waktu mengimplementasikan algoritma (baca pengertian algoritma disini) dan menyelesaikan masalah daripada pengembang front-end.

Untuk tujuan utamanya sendiri, pengembangan atau front-end development lebih banyak tentang menerapkan logika bisnis aktual yang membuat aplikasi berfungsi.


Teknologi Utama Back End

Lalu, apa saja keterampilan dan teknologi utama dalam pengembangan atau back-end development ini? Mengacu pada penjelasan pengertian back-end development di atas, pengembang back-end dan front-end adalah tidak sama.

Sementara pengembang front-end perlu mengetahui seperangkat tools (alat) yang digunakan untuk membuat User Interface (UI) atau antarmuka pengguna, pengembang back-end biasanya memiliki seperangkat alat dan keterampilan serta teknologi web berbeda yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan mereka secara efektif.

Satu keterampilan penting yang dibutuhkan pengembang back-end yaitu adalah terkait dengan SQL dan database. Sebagian besar sistem back-end terhubung ke beberapa jenis database yang menyimpan data untuk aplikasi.

Biasanya tugas pengembang back-end selain menulis dan menerapkan logika adalah memproses data dari database atau sumber data lainnya, sehingga keterampilan seperti pengetahuan tentang SQL bisa menjadi sangat penting.

Pengembang atau back-end developer dituntut harus pandai dalam menggunakan bahasa client-side (sisi server) untuk tumpukan teknologi yang mereka gunakan.

Sebagai contoh misalnya, pengembang web front-end mungkin berfokus pada teknologi web seperti HTML, CSS, dan JavaScript.

Sedangkan pengembang back-end mungkin perlu tahu lebih banyak tentang framework atau kerangka kerja PHP, Ruby on Rails, ASP.NET MVC, atau server-side apa pun yang digunakan dalam membangun aplikasi.

Pada akhirnya, Kami akan mengatakan bahwa pengembang back-end perlu tahu lebih banyak tentang arsitektur aplikasi karena sebagian besarnya, para pengembang atau back-end developer-lah yang akan membangun arsitektur dan desain internal aplikasi.

Pengembang back-end yang baik akan tahu bagaimana memanfaatkan berbagai framework dan library, cara mengintegrasikannya ke dalam aplikasi, dan bagaimana menyusun kode dan logika bisnis dengan cara yang membuat sistem lebih mudah untuk dipelihara.

Jika Anda suka merancang infrastruktur aplikasi, menerapkan algoritma dan logika, dan bekerja dengan data, Anda mungkin akan menikmati bekerja sebagai pengembang atau back-end developer ini.


Tunggu Apalagi? Konsultasikan segera kebutuhan digitalisasi anda bersama www.wansolution.co.id 

KONSULTASI GRATIS 

(Admin)

0882-9037-8482 Cs1
0857-7612-5559 Cs2
0858-9165-8512 Cs3

Alamat Kantor:

CQCH+VMQ, Jl. Terapi Raya, RT.03/RW.19, Menteng, Kec. Bogor Bar., Kota Bogor, Jawa Barat 16111 

Komentar

Postingan populer dari blog ini