Mari Mengenal Era Digital 5.0




Daftar Isi: 

1. Pengertian Era Digital 5.0
2. Persiapan SDM Indonesia Menghadapi Digital Era Digital 5.0
3. Transformasi Teknologi Era Digital 5.0
4. Digitalisasi Revolusi Era Digital 5.0 dalam Pendidikan

Pengertian Era Digital 5.0

Kemajuan teknologi yang dibuat oleh manusia seiring waktu semakin maju dan berkembang. Salah satunya ialah Society 5.0 yang digagas oleh negara Jepang. Konsep ini memungkinkan kita menggunakan ilmu pengetahuan yang berbasis modern seperti IoT, AI dan Robot untuk kebutuhan manusia dengan tujuan agar manusia dapat hidup dengan nyaman dan lebih efektif. Society 5.0 sendiri baru saja diresmikan 2 tahun yang lalu, pada 21 Januari 2019 dan dibuat sebagai resolusi atas resolusi industri 4.0.

Konsep Industri 4.0 dan Society 5.0 pada dasarnya tidak memiliki perbedaan yang jauh, akan tetapi konsep Society lebih focus pada konteks terhadap manusia. Jika revolusi industri menggunakan AI, dan kecerdasan buatan sebagai komponen utamanya sedangkan Society 5.0 menggunakan teknologi modern hanya saja mengandalkan manusia sebagai komponen utamanya.

Konsep Society 5.0 merupakan penyempurnaan dari konsep-konsep yang ada sebelumnya. Dimana seperti kita ketahui, Society 1.0 adalah pada saat manusia masih berada di era berburu dan mengenal tulisan, Society 2.0 adalah era pertanian dimana manusia sudah mengenal bercocok tanam, Society 3.0 : sudah memasuki era industry yaitu Ketika manusia sudah mulai menggunakan mesin untuk membantu aktivitas sehari-hari, Society 4.0: manusia sudah mengenal computer hingga internet dan Society 5.0 era dimana semua teknologi adalah bagian dari manusia itu sendiri, internet bukan hanya digunakan untuk sekedar berbagi informasi melainkan untuk menjalani kehidupan.

Dalam Society 5.0 dimana komponen utamanya adalah manusia yang mampu menciptakan nilai baru melalui perkembangan teknologi dapat meminimalisir adanya kesenjangan pada manusia dan masalah ekonomi dikemudian hari. Memang rasanya sulit dilakukan di negara berkembang seperti Indonesia, namun bukan berarti tidak bisa dilakukan karena saat ini Negara Jepang sudah membuktikannya sebagai Negara dengan teknologi yang paling maju.

Seiring dengan perkembangan zaman, berbagai konsep teknologi pun turut berkembang dengan pesat. Salah satunya adalah konsep society 5.0 yang pertama kali digagas oleh negara Jepang. Konsep ini bertujuan untuk memudahkan kebutuhan manusia dengan penggunaan ilmu pengetahuan berbasis teknologi modern. Misalnya Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT), dan robot. Istilah Society 5.0 sendiri baru populer sejak 2 tahun yang lalu, tepatnya pada 21 Januari 2019. 

Istilah ini menjadi perkembangan atas revolusi industri 4.0 atau Society 4.0. Inilah sebabnya kedua konsep tersebut tidak memiliki banyak perbedaan. Hanya saja, keduanya memiliki fokus yang berbeda. 

Revolusi industri cenderung menjadi konsep yang memudahkan kehidupan manusia dengan adanya AI sebagai komponen utama. Sementara Society 5.0 adalah pemanfaatan teknologi modern, namun masih mengandalkan manusia sebagai komponen utamanya. 

Dengan manusia sebagai komponen utamanya, konsep ini akan menciptakan suatu perkembangan teknologi yang mampu meminimalisir kesenjangan pada manusia. Hal ini hampir sama dengan konsep yang Marketing 5.0 usung. Di mana Marketing 5.0 mengombinasikan teknologi dan humanity atau peran manusia.

Mengutip dari laman resmi CAO Japan, masyarakat 5.0 atau society 5.0 adalah masyarakat yang dapat menyelesaikan berbagai tantangan dan permasalahan sosial dengan memanfaatkan beragam inovasi yang lahir di era revolusi industri 4.0. 

Contohnya Internet on Things, Artificial Intelligence (kecerdasan buatan), Big Data (data dalam jumlah besar), dan robot untuk meningkatkan kualitas hidup. Konsep ini merupakan penyempurnaan dari berbagai konsep yang ada sebelumnya. Mulai dari Society 1.0 di mana manusia berada di era berburu dan mengenal tulisan. 

Kemudian Society 2.0 yang merupakan era pertanian, di mana masyarakat sudah mulai bercocok tanam. Society 3.0 yang sudah memasuki era industri, yaitu ketika manusia sudah memanfaatkan mesin untuk membantu aktivitas. Serta Society 4.0 atau revolusi industri 4.0, di mana manusia sudah mengenal teknologi komputer hingga internet. 

Kini, Society 5.0 hadir dengan mengusung konsep bahwa semua teknologi adalah bagian dari manusia itu sendiri. Artinya, internet tidak hanya berguna untuk berbagi informasi dan menganalisis data, melainkan juga untuk menjalani kehidupan. Dengan demikian, akan tercipta keseimbangan antara peran manusia (masyarakat) dan pemanfaatan teknologi.


Persiapan SDM Indonesia Menghadapi Digital Society 5.0

Perkembangan teknologi ke arah serba digital saat ini semakin pesat. Pada era digital seperti ini, manusia secara umum memiliki gaya hidup baru yang tidak bisa dilepaskan dari perangkat yang serba elektronik. Peran penting teknologi inilah yang membawa peradaban manusia memasuki era digital. Era digital telah membawa berbagai perubahan yang baik sebagai dampak positif yang bisa digunakan sebaik-baiknya. Namun dalam waktu yang bersamaan, era digital juga membawa banyak dampak negatif, sehingga menjadi tantangan baru dalam kehidupan manusia di era digital ini. Tantangan pada era digital telah pula masuk ke dalam berbagai bidang seperti politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan, keamanan, dan teknologi informasi itu sendiri.

Sedikit pendahuluan, Digital society adalah kerangka berpikir mendasar antara interaksi manusia dengan teknologi yang bertujuan untuk membuat kehidupan yang lebih baik, jadi bisa dibilang Society 5.0 adalah solusi dari revolusi industri 4.0, jika pada revolusi industri 4.0 menggaungkan kecerdasan buatan maka di era Society 5.0 adalah bagaimana manusia bisa memanfaatkan teknologi tersebut guna menuju kehidupan yang lebih baik di masa mendatang.
Lalu apakah kita sudah siap menghadapi era tersebut? Garis besarnya adalah kesiapan yang kurang dari pemerintah Indonesia dalam menghadapi Era Society 5.0, lalu tingginya angka pengangguran di Indonesia dan yang terakhir kekeliruan masyarakat Indonesia dalam menggunakan teknologi digital. Bersama dengan itu, data yang diambil dari Badan Pusat Statistik melaporkan jumlah pengangguran periode Agustus 2020 mengalami peningkatan sebanyak 2,67 juta orang. Dengan demikian, jumlah angkatan kerja di Indonesia yang menganggur menjadi sebanyak 9,77 juta orang. Angka tersebut sudah masuk kedalam kategori cukup banyak. Dengan angka pengangguran yang cukup tinggi bukan tidak mungkin Indonesia sulit beradaptasi dengan era Society 5.0.

Jika dilihat dari alasan yang dipaparkan diatas dan melonjaknya angka pengangguran yang terjadi di Indonesia itu bisa saja terjadi karena kurangnya daya saing SDM Indonesia, seharusnya pemerintah mengevaluasi proses pembelajaran dari tingkat yang paling rendah hingga ke tingkat perguruan tinggi, dan mengubah kurikulum yang ada lalu disesuaikan dengan kebutuhan pasar, agar terciptanya SDM yang kompetitif dan mumpuni guna menghadapi Era Society 5.0. Bisa juga dengan mengadakan pelatihan kerja yang mengarah kepada kesiapan SDM Indonesia untuk memahami dan menguasai segala aspek yang dibutuhkan oleh SDM Indonesia dalam era digital ini, guna mengurangi angka pengangguran yang ada di Indonesia.

Tetapi, fakta yang terjadi hari ini pemerintah kurang mengedukasi dan mengevaluasi apa yang saat ini terjadi dan apa yang akan kita hadapi, pemerintah belum mengambil langkah banyak dalam mempersiapkan SDM yang kompetitif untuk era ini sehingga lulusan dari pendidikan di Indonesia kurang dicari dan kurang diminati karena tidak sesuai dengan kebutuhan pasar saat ini. Lalu banyaknya masyarakat Indonesia yang kurang bisa mengoperasikan teknologi digital yang ada karena keterbatasan pemahaman, dan kurangnya kesiapan sehingga menimbulkan angka pengangguran yang cukup tinggi.

Menyinggung masalah tingginya angka pengangguran yang terjadi di Indonesia maka pembahasan ini tidak bisa dipisahkan dengan ketersediaan lapangan pekerjaan yang ada. Timbul pertanyaan, di era Society 5.0 yang akan kita hadapi apa sebenarnya pekerjaan yang relevan dan banyak dibutuhkan? Dilansir dari akun instagram ditjen dikti ada beberapa pekerjaan yang cocok di era Society 5.0, seperti Web Developer, App Developer, SEO (Search Engine Optimisation), Content Creator, dan juga Social Media Specialist. Jika ditelisik kembali pekerjaan yang disebutkan adalah pekerjaan yang berhubungan dengan teknologi informasi, maka pendidikan yang mengarah kesana dan juga pengembangan SDM untuk pemahaman tentang teknologi informasi bisa menjadi senjata ampuh bagi Indonesia untuk bisa menekan angka pengangguran dan semakin siap menghadapi era Society 5.0.

Walau begitu, sebenarnya Indonesia masih memiliki peluang, bahkan sangat besar. Asal kita terus meningkatkan Digital Skill yang diperlukan untuk bersaing di era Society 5.0, meningkatkan digital skill ini harus dilakukan di banyak sektor, dan fokus ke masyarakat juga tak kalah penting, bukan hanya fokus ke teknologinya saja. Kita tidak boleh takut pekerjaan akan digantikan oleh robot atau mesin, karena tetap manusia lah fokusnya. Pada era ini yang akan bisa tetap survive adalah bukan mereka yang kuat dan juga bukan mereka yang pintar, tetapi mereka yang akan tetap bisa survive adalah mereka yang bisa beradaptasi.

Ada banyak yang bisa kita jadikan contoh dalam menghadapi Society 5.0 salah satunya adalah Negara Estonia, di sana, pemerintah memanfaatkan teknologi digital untuk membantu dan memudahkan warga negaranya mengakses berbagai fasilitas penting seperti kesehatan, pendidikan, dan lainnya. Semua itu demi mewujudkan kehidupan masyarakat yang lebih baik lagi untuk hari ini, dan yang akan datang.


Transformasi Teknologi Era Digital 5.0

Transformasi Teknologi yang serba digitalisasi selalu berpacu dengan perkembangan zaman, jika kita tidak melakukan perubahan maka kita ketinggalan, contohnya dampak dari Covid-19 mengharuskan Perguruan Tinggi melaksanakan Kuliah Daring, yang tadinya kuliah Offline, sekarang sudah bisa online melalui berbagai platform dan LMS. Dosen sebagai insan pendidik harus berdiri di garis terdepan berjuang menghadapi transisi ke pembelajaran daring dan hybrid, yang awalnya ada beberapa dosen belum siap mengajar daring dan hybrid harus berkreasi dan berinovasi membuat pembelajaran daring dengan tema dan substansi yang menarik agar mahasiswa tidak bosan belajar dirumah.

Perusahaan Riset Data Reportal Pada Bulan Januari 2022 menyebutkan bahwa jumlah perangkat seluler yang terkoneksi di Indonesia mencapai 370,1 juta, angka ini meningkat sebesar 13 juta atau sebesar 3,6 % pada tahun sebelumnya (suara.com). pastinya penggunaan smartphone tidak hanya sebagai media komunikasi akan tetapi sebagai sarana proses belajar mengajar yang penting dalam mendukung berjalannya proses pembelajaran yang diberlakukan dalam program MBKM.

Transformasi kecanggihan digitalisasi dalam dunia pendidikan dan dunia usaha di Indonesia merupakan tahap perkembangan pola pikir manusia yang menyatu memikirkan inovasi, bagaimana kemajuan Indonesia kedepannya. 

Visi global dalam transformasi digital. Pendidikan kita tidak boleh hanya terkungkung dalam tempurung wawasan yang sempit. Generasi muda Indonesia saat ini merupakan anak zaman, generasi global yang terkoneksi secara internasional dengan perangkat teknologi. Maka, visi global pendidikan Indonesia menjadi sangat penting, agar setiap kebijakan, program dan penyegaran sistem pendidikan terkoneksi dengan perkembangan dinamis internasional. Maka, desain kebijakan, infrastruktur, sistem dan juga pola komunikasi dalam pembelajaran secara bertahap akan menghasilkan manusia-manusia Indonesia yang memiliki kompetensi yang diakui dunia internasional. Di sisi lain, pendidikan karakter dan moral tetap menjadi basis, sebagai identitas kultural generasi muda Indonesia


Digitalisasi Revolusi Era Digital 5.0 dalam Pendidikan

Dunia pendidikan di Indonesia tidak memiliki pilihan lain dalam revolusi industri 5.0 kecuali terus melanjutkan transformasi digital dalam Perguruan Tinggi. Setiap Perguruan Tinggi perlu membuat kebijakan dan regulasi yang mendorong pertumbuhan industri yang progresif kepada tenaga pendidik maupun peserta didik.

Sederhananya, dampak revolusi industri 5.0 bertujuan mengintegrasikan ruang digital dan ruang fisik menjadi satu. Memberikan kemudahan kepada tenaga pendidik dan mahasiswa dalam mengakses berbagai fasilitas digital yang disediakan oleh kampus. Jika setiap kampus berani maju menjawab tantangan dan bertransformasi serba digital maka seolah-olah dunia digital itu ada dalam genggaman kita.

Kecanggihan teknologi yang memadai, patutlah kita acungi jempol. Kita diharuskan mengikuti perkembangan teknologi dari waktu ke waktu, mengejar ketertinggalan, menciptakan inovasi baru, berkreasi, berani berekspektasi demi perkembangan dunia pendidikan. 

Bisa anda bayangkan, jika setiap Perguruan Tinggi bertransformasi ke serba digital, pembelajaran daring bisa lebih mudah, Akademik terintegrasi dengan Siakad, pengurusan Kartu Rencana Studi (KRS) bisa diakses online, pembayaran mahasiswa bisa dimudahkan untuk tidak lagi datang ke bank, pelaporan bisa dengan mudah, hal ini tentunya sangat menguntungkan Perguruan Tinggi. 


Tunggu Apalagi? Konsultasikan segera kebutuhan digitalisasi anda bersama www.wansolution.co.id 

KONSULTASI GRATIS 

(Admin)

0882-9037-8482 Cs1
0857-7612-5559 Cs2
0858-9165-8512 Cs3

Alamat Kantor:

CQCH+VMQ, Jl. Terapi Raya, RT.03/RW.19, Menteng, Kec. Bogor Bar., Kota Bogor, Jawa Barat 16111 

Komentar

Postingan populer dari blog ini