Mari Mengenal Front End Website





Daftar Isi: 

1. Pengertian Front End Website
2. Perbedaan Front End dan Back End
3. Skill dan Keahlian Front End Website
4. Tujuan untuk Development
5. Alat yang Digunakan Front End Website

Back end dan front end adalah suatu komponen yang memiliki peran penting dalam mengembangkan website ataupun aplikasi. Tapi, apakah Anda sudah tahu perbedaan antar keduanya?

Pada dasarnya, seorang front end adalah orang yang bertanggung jawab dalam mengembangkan tampilan situs website ataupun aplikasi dengan menggunakan HTML, CSS, dan juga JavaScript. Sedangkan seorang back end adalah mereka yang berperan agar website atau aplikasi bisa bekerja dengan baik.

Pada dasarnya, front end adalah salah satu bagian dari website yang menampilkan tampilan pada para pengguna. Bagian ini dibuat dengan menggunakan HyperText Markup Language (HTTP), Cascading Style Sheets (CSS), dan juga JavaScript. Sehingga, suatu URL bisa bekerja dan menampilkan situs website dengan baik.

Berdasarkan laman Career Foundry, front end developer adalah mereka yang memiliki tanggung jawab dalam menghubungkan suatu situs website ataupun aplikasi dengan para penggunanya.

Mereka akan membuat gambar, tombol, teks, dan juga menu serta interaksi antar setiap situs atau aplikasi dengan para pengguna. Oleh karena itu, mereka juga biasa dikenal dengan client-side.

Front end adalah suatu hal yang tidak dibuat dengan merancang desain dari suatu situs ataupun aplikasi dari nol. Karena, pada dasarnya hal tersebut sudah dikerjakan oleh UI designer.

Tugas front end adalah memindahkan desain yang dibuat oleh UI designer dalam bentuk yang lebih interaktif dan membuat desain tersebut menjadi lebih hidup. Nah, untuk membuat suatu situs website atau aplikasi, maka dibutuhkan juga seorang back end developer.

Tugas mereka adalah memastikan semua hal yang dibuat oleh front end developer ataupun sistem dan server dibalik dibuatnya situs website atau aplikasi bisa bekerja sebagaimana mestinya. Mereka juga sering disebut dengan server-side.

Back end sangat diperlukan karena mempunyai keahlian dalam mengolah suatu aplikasi atau situs website. Hal tersebut dikarenakan pengembangan dan juga perbaikan suatu situs website atau aplikasi akan terus terjadi seiring perkembangan waktu.

Nah, untuk melakukan hal tersebut, maka suatu situs website atau aplikasi memerlukan seorang back end.


Perbedaan Front End dan Back End?

Perbedaan front end dan back end developer secara umum bisa kita lihat dari apa yang mereka ciptakan, kemampuan yang diperlukan, sampai waktu yang dibutuhkan untuk setiap perannya. Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya.

1. Cara Kerja Front End dan Back End


Pada dasarnya, cara kerja front end adalah memastikan agar suatu situs website atau aplikasi bisa dilihat dengan baik oleh pengguna. Mereka memiliki tanggung jawab agar setiap pengguna bisa memperoleh informasi hingga interaksi dengan suatu situs website ataupun aplikasi secara nyaman.

Pada akhirnya, tugas front end adalah fokus pada komposisi yang terdapat di dalam situs website ataupun aplikasi. Mereka harus bisa memastikan bahwa seluruh isi yang ada di dalam situs web atau aplikasinya tidak mengganggu kenyamanan para pengguna.

Di sisi lain, back end developer bertugas dalam memastikan suatu situs web atau aplikasi bisa berjalan sebagaimana mestinya.

Berdasarkan tugasnya tersebut, maka seorang back end harus bisa memastikan seluruh sistem yang terdapat di dalam situs web atau aplikasi bisa berjalan dengan baik. Mereka juga harus memikirkan berbagai risiko yang bisa terjadi kapan saja.

2. Kemampuan yang Dibutuhkan


Skill atau keahlian yang diperlukan untuk menjadi seorang front end adalah kemampuan dasar tiga bahasa pemrograman, yakni HTML, CSS, dan juga JavaScript.

Ketiga kemampuan ini sangat penting karena menjadi dasar dalam membuat suatu situs web atau aplikasi. HTML dan juga CSS adalah bahasa pemrograman dasar yang diperlukan dalam membangun situs web dan aplikasi. Sedangkan JavaScript merupakan bahasa pemrograman yang mampu membuat elemen interaktif, seperti formulir ataupun menu.

Selain ketiga pemrograman tersebut, kemampuan lain yang dibutuhkan untuk menjadi seorang front end adalah kemampuan dalam mengelola framework dan juga library.

Di sisi lain, seorang back end developer pun harus ahli dalam bahasa pemrograman yang selanjutnya nanti akan dimunculkan dalam server situs website ataupun aplikasi. Bahasa pemrograman back end yang sangat banyak digunakan adalah Ruby, Python dan PHP.

Selain itu, seorang back end developer juga harus bisa menggunakan beberapa software, seperti Oracle, MySQL, serta SQL Server. Software ini sangat penting untuk dikuasai karena banyak digunakan untuk pengembangan yang berdasarkan database.

Sama seperti front end, dalam back end pun diperlukan kemampuan menggunakan framework serta library. Biasanya, perusahaan akan memberikan syarat kemampuan dalam menggunakan Django, C#, Express, dan juga GO.

3. Perbedaan waktu kerja

Perbedaan yang ketiga terdapat pada waktu pengerjaannya. Seorang front end developer baru akan memulai pekerjaannya saat UX Designer telah menyelesaikan pekerjaannya. Apabila tidak ada perubahan dari sisi desain UX, maka front end developer dapat segera mengeksekusi bahasa pemrograman pada desain user interface.

Setelah front end developer menyelesaikan pekerjaannya, maka kemudian back end developer mengambil alih pekerjaan. Di mana back end developer menentukan penggunaan instruksi apa saja yang akan diaplikasikan pada desain dan bahasa pemrograman yang digunakan.

4. Perbedaan pada posisi kerja di sebuah perusahaan

Terakhir yakni mengenai posisi keduanya di sebuah perusahaan. Meskipun pada dasarnya Front End Developer dan Back End Developer bekerja secara berdampingan namun keduanya tidak selalu digabungkan pada satu posisi yang sama.

Di beberapa perusahaan terdapat kebijakan di mana seorang Front End Developer tidak harus memiliki skill seorang Back End Developer. Karena itu posisi kerja keduanya selalu dibedakan pada sebuah perusahaan. Front End Developer bekerja di awal pembuatan aplikasi atau situs. Lalu Back End Developer bekerja pada akhir tahap penyelesaian aplikasi atau situs.

Meskipun perusahaan ada yang memilih menggunakan dua orang yang berbeda untuk mengisi posisi Front End Developer dan Back End Developer, ada pula perusahaan yang hanya menggunakan satu pekerja untuk 2 skill tersebut.

Biasanya jika perusahaan mempekerjakan 1 orang untuk mengatasi 2 skill tersebut maka pekerja yang dipilih pasti seorang yang sebut sebagai full stack developer. Full stack developer adalah orang yang menguasai skill yang dimiliki oleh Front End Developer dan Back End Developer.


Skill dan Keahlian Front End Website

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, seorang front end bertanggung jawab dalam menerapkan berbagai komponen visual di dalam situs website dan juga fitur yang interaktif, seperti tombol, navigasi, atau hal apapun yang mampu meningkatkan fungsi website secara menyeluruh.

HTML, JavaScript, dan CSS akan sering digunakan untuk memastikan berbagai sisi visual atau sisi klien dari suatu situs website bekerja dengan lancar, sampai pihak pengguna bisa melakukan interaksi dengan bebas dan juga nyaman.

Nah, berikut ini adalah beberapa kemampuan yang harus dikuasai oleh seorang front end:

  • Memahami bahasa pemrograman front end
  • BIsa membuat desain yang responsif
  • Mampu menguji dan melakukan debugging
  • Memahami alat dan fitur pengembangan front end, seperti sistem pengelolaan konten, sistem otomatisasi, sistem kontrol versi, kerangka kerja dan juga API.

Tujuan untuk Development 

Pengembang ujung depan mengingat poin-poin ini, memanfaatkan alat dan teknik yang tersedia untuk mencapai tujuan ini.

Aksesibilitas

Dengan pengembangan berkelanjutan untuk perangkat seluler, seperti ponsel pintar dan tablet, desainer perlu memastikan bahwa situs mereka muncul dengan benar di browser di semua perangkat. Ini dapat dilakukan dengan membuat desain web responsif menggunakan stylesheet di CSS.

Performa

Sasaran kinerja terutama berkaitan dengan waktu render, memanipulasi HTML, CSS, dan JavaScript untuk memastikan bahwa situs terbuka dengan cepat.

Perkembangan yang cepat

Teknologi ini memungkinkan pengembangan yang cepat dan menghemat waktu.


Alat yang Digunakan Front End Website

Ada beberapa alat dan platform, seperti WordPress, Joomla, dan Drupal, tersedia yang dapat digunakan untuk mengembangkan front end sebuah situs web.

Hyper Text Markup Language

HyperText Markup Language (HTML) adalah tulang punggung dari setiap proses pengembangan situs web, yang tanpanya halaman web tidak akan ada. Hypertext berarti teks memiliki tautan, yang disebut hyperlink, tertanam di dalamnya. Ketika pengguna mengklik kata atau frasa yang memiliki hyperlink, itu akan membawa halaman web lain. Bahasa markup menunjukkan teks dapat diubah menjadi gambar, tabel, tautan, dan representasi lainnya. Ini adalah kode HTML yang menyediakan kerangka kerja keseluruhan tentang bagaimana situs akan terlihat. HTML dikembangkan oleh Tim Berners-Lee. Versi terbaru dari HTML disebut HTML5 dan diterbitkan pada 28 Oktober 2014 oleh rekomendasi W3C. Versi ini berisi cara baru dan efisien untuk menangani elemen seperti file video dan audio.

Cascading Style Sheets (CSS)

Cascading Style Sheets (CSS) mengontrol aspek presentasi situs dan memungkinkan situs Anda memiliki tampilan uniknya sendiri. Ini dilakukan dengan mempertahankan lembar gaya yang berada di atas aturan gaya lain dan dipicu berdasarkan input lain, seperti ukuran dan resolusi layar perangkat. CSS dapat ditambahkan secara eksternal, internal, atau disematkan dalam tag HTML.

JavaScript

JavaScript adalah bahasa pemrograman imperatif berbasis peristiwa (sebagai lawan dari model bahasa deklaratif HTML) yang digunakan untuk mengubah halaman HTML statis menjadi antarmuka dinamis. Kode JavaScript dapat menggunakan Document Object Model (DOM), yang disediakan oleh standar HTML, untuk memanipulasi halaman web sebagai respons terhadap peristiwa, seperti input pengguna.

Menggunakan teknik yang disebut AJAX, kode JavaScript juga dapat secara aktif mengambil konten dari web (terlepas dari pengambilan halaman HTML asli), dan juga bereaksi terhadap peristiwa sisi server, menambahkan sifat yang benar-benar dinamis ke pengalaman halaman web.

WebAssembly

WebAssembly, didukung oleh semua browser utama (yaitu dari vendor utama Google, Apple, Mozilla dan Microsoft), adalah satu-satunya alternatif JavaScript untuk menjalankan kode di browser web (tanpa bantuan plug-in, seperti Flash, Java atau Silverlight; semua dihentikan, karena browser menjatuhkan dukungan plug-in). Sebelum diadopsi, ada asm.js (bagian dari JavaScript; dan dengan demikian bekerja secara ketat di semua browser), yang juga digunakan sebagai target kompiler dengan dukungan efisien di browser seperti Internet Explorer 11; dan untuk browser yang tidak mendukung WebAssembly secara langsung, ini dapat dikompilasi ke asm.js dan browser tersebut didukung dengan cara tersebut. Secara umum programmer tidak memprogram di WebAssembly (atau asm.js) secara langsung, tetapi menggunakan bahasa seperti Rust, C atau C++ atau dalam teori bahasa apa pun, yang mengkompilasinya.



Tunggu Apalagi? Konsultasikan segera kebutuhan digitalisasi anda bersama www.wansolution.co.id 

KONSULTASI GRATIS 

(Admin)

0882-9037-8482 Cs1
0857-7612-5559 Cs2
0858-9165-8512 Cs3

Alamat Kantor:

CQCH+VMQ, Jl. Terapi Raya, RT.03/RW.19, Menteng, Kec. Bogor Bar., Kota Bogor, Jawa Barat 16111 

Komentar

Postingan populer dari blog ini