Mari Mengenal Sejarah Alibaba





Daftar Isi: 

1. Kunci Sukses Bisnis Alibaba Group
2. Pertanyaan Umum Tentang Perusahaan Alibaba
3.20 Tahun Perjalanan Alibaba 

Kunci Sukses Bisnis Alibaba Group

Setelah mengetahui lingkaran bisnis yang dimiliki Jack Ma, Anda tentu bertanya-tanya apa kunci suksesnya? Berikut penjelasannya.

1. Ekspansi Global

Jack Ma memiliki prinsip jika berbisnis jangan hanya berhenti di satu negara. Prinsip ini mendorongnya untuk melakukan ekspansi ke pasar global karena percaya bahwa bisnis di kancah global dapat bertahan lebih panjang. Pemanfaatan internet juga sangat penting.

2. Bersaing dengan Kompetitor

Alibaba Group selalu memikirkan bagaimana caranya bersaing dengan kompetitornya. Keberadaan kompetitor bukan untuk melemahkan semangat bisnis, tetapi menjadi pemicu untuk memikirkan bagaimana caranya agar bisnisnya mampu bersaing.

3. Fokus pada Pelanggan

Persaingan pada bisnis online sangat ketat. Kemampuan bisnis online dapat bertahan ditentukan dari pelanggannya. Hal ini yang membuat Jack Ma selalu memprioritaskan pelanggan.

4. Pintar Melihat Peluang

Pada akhir 1990-an, infrastruktur di Tiongkok masih buruk, sehingga perusahaan sulit berkembang. Jack Ma melihat celah itu lalu mendirikan Alibaba untuk membantu pebisnis menjalankan usahanya. Pemilik usaha juga dapat menjual produknya di Alibaba agar mendorong penjualan.

5. Inovatif

Agar tetap berada di posisi puncak, Jack Ma selalu memunculkan inovasi baru dalam bisnisnya. Ia pun langsung menerapkan ide baru yang muncul.

6. Mengabaikan Haters

Saat membuat Alipay, Jack Ma pernah dikritik habis-habisan dari pengusaha e-Commerce lainnya. Mereka beranggapan Jack Ma sudah gila.
Namun ia mengabaikan komentar-komentar negatif tersebut dan tetap menciptakan Alipay. Akhirnya Alipay menjadi salah satu alat pembayaran online terbesar di Tiongkok.

7. Fokus pada Usaha dan Kerja Keras

Jack Ma selalu fokus pada usaha dan rencana yang disusunnya. Walaupun Alibaba sudah mendunia, Jack Ma tetap bekerja keras agar perusahaan tersebut tetap berjaya.
Mulai Kisah Sukses Anda dengan Merintis Bisnis Bersama Dana dari Modal Rakyat

Anda juga dapat menjadi pengusaha sukses seperti Jack Ma. Mulailah bisnis Anda sendiri. Anda dapat mengawalinya dengan menjadi pengusaha berskala UMKM.

Jika Anda kesulitan mencari dana tambahan, Anda dapat mendaftar menjadi peminjam di P2P lending Modal Rakyat. Layanan ini sudah berizin OJK, sehingga dijamin keamanannya.

Selanjutnya, bunga yang ditawarkan relatif lebih kompetitif dibandingkan alternatif peminjaman lainnya. Jika sudah memenuhi syarat, permohonan Anda dapat disetujui dalam lima hari kerja. Proses pendaftarannya pun mudah dan cepat karena secara online.

Pertanyaan Umum Tentang Perusahaan Alibaba


1. Alibaba Group apa saja?

Ada 17 bisnis yang dimiliki Alibaba Group, yaitu Alibaba.com, 1688.com, Taobao, Alimama, TMall, Alibaba Cloud, Ali Express, Cainiao Network, Ant Financial, Alibaba Pictures, Youku, Lazada, South China Morning Post, AutoNavi, Alipay, Aliwangwang dan Laiwang, serta Ali Health Information Technology.

2. Apa itu Alibaba Indonesia?

Alibaba tidak lagi hanya bergerak di bidang e-Commerce, tetapi sudah menjadi investor bagi startup dan perusahaan finansial, termasuk di Indonesia.

3. Siapa saja pemilik saham Alibaba?

Lima pemegang saham teratas Alibaba adalah Grup Softbank, Joseph Tsai, Jack Ma, T Rowe Price Associates Inc, dan Penasihat Dana BlackRock.

4. Alibaba didirikan pada tahun berapa?

Alibaba berdiri sejak 1999.

5. Mengapa dinamakan Alibaba?

Jack Ma memilih nama ini karena e-commerce adalah industri yang sangat global sehingga dibutuhkan nama yang dikenal secara global dan mudah diucapkan oleh siapapun dan dalam bahasa apapun.

Selain itu, terinspirasi dari kisah 1001 malam, Alibaba merepresentasikan “open sesame” (ucapan Alibaba untuk membuka pintu gua yang berisi harta karun), bahwa platform dan usaha Alibaba membuka pintu kesempatan dan rezeki bagi masyarakat – wong cilik, perempuan, kaum disabilitas, usaha skala kecil hingga besar – baik di Tiongkok dan bahkan dunia.

6. Mengapa Alibaba didirikan? Apa misi dan visinya?

Misi Alibaba adalah untuk memudahkan seluruh masyarakat berbisnis di mana saja di era digital. Para pendiri Alibaba ingin membantu wong cilik dengan keyakinan internet bisa memberikan kesempatan yang sama bagi UKM untuk tumbuh dan berkompetisi lebih efektif di ekonomi lokal dan global.

Alibaba tidak mengejar skala dan kekuatan, kami memiliki visi menjadi perusahaan baik yang berkarya selama 102 tahun.

7. Apa saja lini usaha Alibaba Group?

Alibaba Group memiliki beberapa jenis usaha seperti e-commerce, pembayaran, komputasi awan (cloud computing), logistik, optimasi rantai pasok (supply chain), hiburan digital, pemasaran, serta berbagai inisiatif dan layanan pendukung lainnya. Keseluruhan jaringan bisnis ini membentuk sebuah ekosistem yang semuanya didukung layanan teknologi komputasi awan, pembayaran dan layanan keuangan, juga logistik dan layanan pemasaran digital.

Dengan skala yang demikian besar, ekosistem ini diberi nama ekosistem Alibaba: sebuah ekosistem yang terdiri dari berbagai platform dan usaha Alibaba Group dan Ant Financial – perusahaan terafiliasi kami – yang menghubungkan para konsumen, penjual, brand, penyedia layanan pihak ketiga dan mitra strategis untuk memungkinkan mereka saling menemukan, terhubung dan bertransaksi satu sama lain serta dapat mengelola usaha mereka kapan pun dan di mana pun.

20 Tahun Perjalanan Alibaba 

Beijing: 2019 menjadi momen bersejarah bagi Alibaba. Raksasa e-commerce asal Tiongkok ini bukan hanya merayakan hari jadinya yang kedua puluh, tetapi Jack Ma, bos utama perusahaan tersebut memutuskan pensiun di usianya yang ke-55 tahun.

Sejak didirikan pada 1999, Alibaba telah bertransformasi dari ritel daring konvensional menjadi konglomerat bisnis bervaluasi USD460 miliar. Berikut rangkuman perjalanan Alibaba selama 20 tahun seperti dilansir CNBC International, Rabu, 11 September 2019.

April 1999: Perjalanan Dimulai

Alibaba didirikan oleh 18 orang yang dipimpin oleh Jack Ma. Awalnya Jack Ma dkk bekerja di kawasan dekat apartemen Ma di Kota Tiongkok Hangzhou, tempat Alibaba saat ini bermarkas.

Situs web pertama yang diluncurkan adalah Alibaba.com, sebuah grosir daring berbahasa Inggris. Kemudian pada tahun yang sama, Alibaba meluncurkan pasar grosir domestik.

Awal mula kelahirannya, Alibaba mendapatkan investasi sebesar USD20 juta dari investor Softbank. Saat itu, Jack Ma mengatakan sama sekali tidak memprioritaskan keuntungan.

"Kami tidak berbicara soal pendapatan, tidak juga soal model bisnis," kata Ma merujuk pada pertemuannya dengan CEO SoftBank Masayoshi Son, yang dikutip Wall Street Journal.

"Kami hanya berbicara tentang visi bersama. lalu kami membuat keputusan yang cepat," kata dia. Dan investasi itu, menurut Ma, membantu Alibaba untuk tumbuh.

Mei 2003: Taobao lahir

Taobao adalah anak usaha Alibaba, platform belanja online di Tiongkok yang mengakomodir pihak ketiga untuk mempromosikan produk mereka.

Laporan keuangan tahunan Alibaba pada 2015 mencatat, volume barang dagang bruto Taobao mencapai 1,59 triliun yuan atau USD223,9 miliar, dan bertumbuh menjadi 3,11 triliun yuan pada laporan keuangan 2019. Pendapatan dari Taobao adalah bagian penting dari bisnis perdagangan inti Alibaba.

Desember 2004: Peluncuran Alipay

Alipay merupakan salah satu dari dua platform pembayaran berbasis kode QR terbesar di Tiongkok, bersama dengan saingannya WeChat Pay yang dimiliki oleh Tencent. Tak hanya bisa dilakukan di toko-toko, Alipay juga bisa digunakan di toko online.

Dalam perjalanannya, Alipay berhasil menjadi aset kontroversial sepanjang sejarah Alibaba, sehingga menyebabkan perusahaan dan Ma berkonflik dengan pemegang saham utama Yahoo dan SoftBank.

Agustus 2005: Yahoo Pemegang Saham Terbesar

Yahoo menyuntikkan USD1 miliar ke Alibaba, menjadikan perusahaan tersebut sebagai pemegang saham terbesar dengan 40 persen kepemilikan. Sebagai bagian dari kesepakatan, Alibaba mengambil kendali bisnis Yahoo di Tiongkok.

 “Bersama-sama, kami akan menciptakan salah satu perusahaan Internet terbesar di Tiongkok, dan aset gabungan kami akan menjadikan kami satu-satunya perusahaan yang memiliki posisi terdepan di semua sektor utama yang mendorong ledakan pertumbuhan Internet di Tiongkok, seperti pencarian, perdagangan, dan komunikasi," ujar CEO Yahoo Terry Semel, saat itu.

November 2007: Melantai di Bursa Saham Hong Kong

Sebelum memulai debutnya di AS pada 2014, Alibaba melakukan penawaran umum perdana (IPO) di Hong Kong pada 2007.

 Pencatatan publik tersebut berhasil meraup dana sebesar 13,1 miliar dolar Hong Kong (gross). Pada hari pembukaannya, saham Alibaba melonjak dari harga penawaran 13,50 dolar Hong Kong menjadi 39,50 dolar Hong Kong.

April 2008: Kelahiran Tmall

Alibaba meluncurkan produk yang disebut Taobao Mall yang diperkenalkan bertahun-tahun, dan berganti nama menjadi Tmall. Bersama Taobao, Tmall kini menjadi salah satu anak usaha yang paling banyak memberi kontribusi pendapatan.

Tmall mengakomodir merek asing untuk mendirikan toko online dan menjualnya kepada konsumen Tiongkok. Merek-merek fashion mewah, elektronik, bahkan Starbucks ada di Tmall.

September 2009: Bisnis Cloud Filuncurkan

Alibaba meluncurkan bisnis cloud-nya pada 2009 dan sekarang salah satu yang terbesar di Tiongkok. Cloud computing atau komputasi awan adalah sumber pendapatan terbesar kedua bagi perusahaan, dan bisnis ini tumbuh paling cepat.

CEO Alibaba pengganti Jack Ma, Daniel Zhang mengatakan kepada CNBC International tahun lalu bahwa cloud akan menjadi "bisnis utama" perusahaan di masa depan.

"Cloud computing adalah strategi jangka panjang kami. Kami sangat percaya bahwa setiap bisnis di masa depan akan didukung oleh cloud," katanya.

November 2009: Singles Day Extravaganza

Singles Day, juga dikenal sebagai the Double 11 festival, adalah festival belanja terbesar di Tiongkok pada tahun tersebut. Adalah Zhang, CEO Alibaba saat ini, yang memelopori festival tersebut.

Pengecer menawarkan diskon besar pada hari itu, mengubah hari tersebut sebagai festival bernilai miliaran dolar. Alibaba melihat nilai perdagangan bruto atau nilai barang yang dijual melalui platformnya mencapai USD7,8 juta dalam Singles Day edisi 2009.

"Saya tidak pernah berharap bakal mengubah hari ini menjadi hari komersial, untuk seluruh masyarakat," kata Zhang kepada CNBC dalam sebuah wawancara tahun lalu.

Mei 2011, Kontroversi Alipay

Alibaba menjual Alipay kepada kelompok yang dikendalikan oleh Jack Ma. Penyebabnya, karena aturan baru yang dikeluarkan oleh bank sentral China, People's Bank of China, yang memberlakukan peraturan untuk pembayaran online pihak ketiga mengharuskan mereka untuk mendapatkan lisensi tertentu.

Namun Yahoo, pemegang saham terbesar Alibaba pada saat itu, mengatakan penjualan Alipay terjadi tanpa sepengetahuan mereka. Pernyataan Yahoo kemudian dibantah Alibaba.

Yahoo, SoftBank, dan Alibaba akhirnya mencapai kesepakatan pada tahun yang sama, yakni Alibaba akan dibayar setidaknya 2 miliar dolar Hong Kong, tetapi tidak lebih dari USD6 miliar dengan syarat Alipay harus menjadi perusahaan terbuka. Selain itu, Alipay juga diharuskan membayar biaya lisensi dan terus melayani Taobao.

Juni 2012: Delisting di Bursa Saham Hong Kong

Hanya lima tahun setelah melantai di bursa Hong Kong, Alibaba memutuskan delisting, atau penghapusan pencatatan saham.

Perusahaan membayar USD2,45 miliar untuk membeli 27 persen saham Alibaba.com yang dipegang publik. Ini setara dengan 13,50 dolar Hong Kong per saham, harga penawaran yang sama untuk IPO kembali pada 2007.

"Mengambil Alibaba.com sebagai perusahaan privat memungkinkan kami untuk membuat keputusan jangka panjang yang sesuai dengan kepentingan pelanggan kami, dan juga bebas dari tekanan yang datang karena kami perusahaan publik," kata Ma, saat itu.

September 2012: Membeli sebagian Saham dari Yahoo

Alibaba membeli kembali setengah dari 40 persen saham yang dipegang Yahoo seharga USD7,6 miliar. Yahoo menerima sekitar USD6,3 miliar dalam bentuk tunai, dan USD800 juta dalam bentuk saham preferensi di Alibaba.

Ini adalah pengembalian besar bagi Yahoo setelah investasi awal sebesar USD1 miliar pada 2005.

September 2014: Melantai di Bursa Saham New York

Alibaba memutuskan menjadi perusahaan terbuka di bursa saham New York dan menjadi IPO terbesar dalam sejarah. Raksasa e-commerce mengumpulkan sekitar USD25 miliar dari aksi tersebut. Langkah ini mengantarkan Alibaba menjadi salah satu perusahaan teknologi terbesar di Asia.

Saham Alibaba naik lebih dari 150 persen dari harga penawaran USD68 per saham.

Oktober 2014: Ant Financial Dibuat

Setelah Alipay yang kontroversial, Ant Financial diciptakan tidak hanya untuk mengakomodir sistem pembayaran, tetapi layanan keuangan lainnya. Penciptaan perusahaan afiliasi ini mengindikasikan Alibaba untuk membuat financial technology atau fintech.

Benar saja, Ant Financial sekarang menjadi perusahaan fintech terbesar di Tiongkok dengan aset sekitar USD150 miliar.

Agustus 2015: Kesepakatan dengan Suning senilai USD4,6 miliar

Alibaba menginvestasikan 28,3 miliar yuan, atau sekitar USD4,56 miliar ke Suning Group, salah satu perusahaan perdagangan terbesar di China yang membidik pasar pedesaan dan pinggiran kota. Mereka memiliki lebih dari 1.600 toko yang tersebar di lebih dari 700 kota di Tiongkok.

Ini menjadi upaya Alibaba dalam menggabungkan bisnis online dengan offline. Tujuannya adalah untuk menyatukan pembayaran, e-commerce, pengiriman makanan, dan bagian lain dari bisnisnya ke dalam satu ekosistem besar.

April 2016: Go Internasional

Sejak didirikan 20 tahun yang lalu, Alibaba sangat fokus pada pasar domestiknya: membantu merek asing dan lokal menjual produknya ke konsumen Tiongkok.

Tetapi pada April 2016, perusahaan mengambil alih saham di Lazada yang berbasis di Singapura, perusahaan e-commerce yang melayani beberapa pasar di Asia Tenggara. Itu menandai go internasional pertama Alibaba di ranah e-commerce.

September 2019: Jack Ma Mundur sebagai CEO

Pengumuman bahwa Jack Ma akan mengambil pensiun sudah dikabarkan sejak September 2018. Mundurnya Ma, digantikan Daniel Zhang, yang juga memiliki banyak peran di Alibaba, Ma akan menjadi anggota dewan direksi Alibaba hingga pertemuan pemegang saham tahunan 2020.


Tunggu Apalagi? Konsultasikan segera kebutuhan digitalisasi anda bersama www.wansolution.co.id 

KONSULTASI GRATIS 

(Admin)

0882-9037-8482 Cs1
0857-7612-5559 Cs2
0858-9165-8512 Cs3

Alamat Kantor:

CQCH+VMQ, Jl. Terapi Raya, RT.03/RW.19, Menteng, Kec. Bogor Bar., Kota Bogor, Jawa Barat 16111 

Komentar

Postingan populer dari blog ini