Mari Mengenal VR (Virtual Reality)



Daftar Isi: 

1. Pengertian VR (Virtual Reality)
2. Perkembangan VR (Virtual Reality)
3. Alasan VR (Virtual Reality)  Diperlukan
Kemajuan teknologi yang semakin pesat membuat manusia semakin kreatif pula untuk menciptakan berbagai macam teknologi yang dapat membuat penggunanya merasakan dunia virtual dengan lebih nyata.

Salah satu teknologi yang sedang ramai-ramainya dibicarakan adalah teknologi virtual reality yang mampu membawa penggunanya terputus dari dunia nyata dan memasuki dunia virtual dengan berbagai tampilan visual yang memukau.

Ingin tahu lebih jauh mengenai teknologi virtual reality? Simak artikel berikut untuk memahami pengertian VR (Virtual Reality) beserta sejarah dan cara kerjanya.

Virtual reality atau yang dalam bahasa Indonesia disebut dengan istilah realitas maya, merupakan sebuah teknologi yang berisikan simulasi komputer mengenai keadaan suatu lingkungan dan membuat penggunanya seakan-akan dapat berinteraksi dengan lingkungan tersebut.

Ketika seseorang melengkapi dirinya dengan berbagai macam peralatan virtual reality, seakan-akan panca inderanya mampu merasakan benar-benar berada dalam lingkungan tersebut, meski jika peralatan dilepas, akan terasa bahwa sebetulnya dunia tersebut hanyalah dunia virtual yang sangat mirip kenyataan.

Sebuah sistem virtual reality biasanya dilengkapi dengan berbagai peralatan yang mendukung agar penggunanya lebih merasakan sensasi lingkungan buatan tersebut, misalnya dengan menggunakan headset dan berbagai macam properti fisik lainnya yang bergantung pada detail lingkungan pada virtual reality tersebut.

Virtual reality adalah suatu teknologi yang memungkinkan seseorang dapat melakukan simulasi dengan menghadirkan visual dan suasana tiga dimensi. Jadi, ketika menggunakannya akan membuatmu seolah hadir dan terlibat langsung dalam suasana tersebut.

Untuk mencicipi teknologi virtual reality saat ini kamu masih harus menggunakan perangkat pendukung. Melalui alat tersebut kamu bisa melihat dunia semu yang merupakan hasil dari simulasi komputer tetapi terkesan dinamis dan seolah-olah nyata.

Istilah virtual reality mulai populer pada tahun 1980 oleh Jaron Lanier yang merupakan pemilik perusahaan VPL Riset. Untuk mendukung pengembangan teknologi VR, Lanier juga mengembangkan peralatan virtual reality seperti sarung tangan dan kaca mata khusus (goggle).

Selain VR, belakangan ini juga hadir istilah augmented reality (AR). Sekalipun terkesan mirip tapi keduanya sangat berbeda kok Quipperian.

Jika dulu kita bermain games hanya dengan nintendo ataupun playstation dan memanfaatkan layar atau televisi sebagai tempat untuk menampilkan karakter yang muncul. Kini, anda tidak perlu repot – repot lagi mengupgrade perlengkapan games anda.

Teknologi canggih virtual reality memang sudah mendapat pasaran di Indonesia. Bagaimana tidak, Kini teknologi ini dapat dimanfaatkan untuk model belajar dan bermain games.

Bahkan, teknologi ini sangat cocok untuk diajarkan pada anak usia dini. Agar bisa mengenal berbagai jenis binatang, wisata, makanan  hingga pembelajaran. Karena Virtual reality ini berbentuk seperti Animasi 3 Dimensi.

Virtual reality merupakan sebuah teknologi yang membuat pengguna atau user dapat berinteraksi dengan lingkungan yang ada dalam dunia maya yang disimulasikan oleh komputer, sehingga pengguna merasa berada di dalam lingkungan tersebut. Di dalam bahasa Indonesia virtual reality dikenal dengan istilah realitas maya.

Pada awalnya teknologi ini seperti Peta Bioskop Aspen, yang diciptakan oleh MIT pada tahun 1977. Programnya adalah suatu simulasi kasar tentang kota Aspen di Colorado, dimana para pemakai bisa mengembara dalam salah satu dari tiga gaya yaitu musim panas, musim dingin, dan poligon.

Dua hal pertama tersebut telah didasarkan pada foto, karena para peneliti benar-benar memotret tiap-tiap pergerakan yang mungkin melalui pandangan jalan kota besar pada kedua musim tersebut, dan yang ketiga adalah suatu model dasar 3 dimensi kota besar.

Pada tahun 1980, kemudian berganti nama dengan Virtual Reality yang dipopulerkan oleh Jaron Lanier, salah satu pelopor modern dari bidang tersebut. Lanier yang telah mendirikan perusahaan VPL Riset pada tahun 1985. Sebenarnya VR sudah dikembangkan cukup lama, tepatnya mulai dari tahun 1800-an. Berikut ditampilkan sejarah VR dari awal hingga saat ini.

Pertama tahun 1800, Mulai muncul ide untuk membuat sebuah alternatif realitas seiring dengan mulai munculnya praktek fotografi. Kedua tahun 1838, Pada proses pengembangannya, ditemukan stereoskop pertama yang menggunakan dua cermin kembar untuk memproyeksikan sebuah gambar.

Ketiga tahun 1839 , Stereoskop tersebut dikembangkan menjadi View-Master dan kemudian dipatenkan satu abad kemudian pada tahun 1939. Keempat tahun 1956 , Selanjutnya Morton Heilig membuat simulasi Sensorama yang dapat membuat penggunanya merasakan suasana lingkungan perkotaan bagaikan dengan menaiki sepeda motor.

Sudah dilengkapi dengan multisensor stimulasi, sehingga penggunanya mampu melihat jalan, mendengar mesin motor berbunyi, merasakan getaran motor, dan mencium bau mesin motor di sebuah dunia yang didesain teknologi.

Keempat tahun 1960,  Morton Heilig kemudian mematenkan peralatan yang dinamakan dengan Telesphere Mask. Banyak investor yang kemudian tertarik bekerjasama. Kelima tahun 1980 Istilah Virtual Reality mulai diperkenalkan  Jaron Lanier, termasuk goggle (kaca mata) dan sarung tangan yang dibutuhkan seseorang untuk merasakan pengalaman VR.

Setelah dikembangkan dari tahun ke tahun, kini VR bisa dinikmati secara luas dengan harga yang ekonomis, menggunakan peralatan berkualitas tinggi yang mudah diakses. Virtual reality bekerja dengan memanipulasi otak manusia sehingga seolah-olah merasakan berbagai hal yang virtual terasa seperti hal yang nyata.

Bisa dibilang, virtual reality merupakan proses penghapusan dunia nyata di sekeliling manusia, kemudian membuat si pengguna merasa tergiring masuk ke dunia virtual yang sama sekali tak bersentuhan dengan dunia nyata.


Perkembangan Virtual Reality

Secara umum, VR sudah dikembangkan cukup lama, tepatnya mulai dari tahun 1800-an. Berikut ditampilkan sejarah VR dari awal hingga saat ini.

  • 1800-an – Mulai muncul ide untuk membuat sebuah alternatif realitas seiring dengan mulai munculnya praktek fotografi.
  • 1838 – Ditemukan stereoskop pertama yang menggunakan dua cermin kembar untuk memproyeksikan sebuah gambar.
  • 1839 – Stereoskop tersebut dikembangkan menjadi View-Master dan kemudian dipatenkan satu abad kemudian pada tahun 1939.
  • 1956 – Morton Heilig yang memiliki latar belakang di industri Motion Picture Hollywood mulai menginginkan orang-orang mampu merasakan suasana bagaikan masuk ke dalam sebuah film. Dibuatlah simulasi Sensorama yang dapat membuat penggunanya merasakan suasana lingkungan perkotaan bagaikan dengan menaiki sepeda motor. Sudah dilengkapi dengan multisensor stimulasi, sehingga penggunanya mampu melihat jalan, mendengar mesin motor berbunyi, merasakan getaran motor, dan mencium bau mesin motor di sebuah dunia yang didesain teknologi.
  • 1960 – Morton Heilig kemudian mematenkan peralatan yang dinamakan dengan Telesphere Mask. Banyak investor yang kemudian tertarik bekerjasama.
  • Pertengahan 1980 – Mulai digunakan istilah “virtual reality”. Adalah Jaron Lanier, founder dari VPL Research yang mulai mengembangkan peralatan virtual reality, termasuk goggle (kaca mata) dan sarung tangan yang dibutuhkan seseorang untuk merasakan pengalaman VR.
  • Saat ini – Setelah enam dekade dikembangkan dengan bantuan dana investor, kini VR bisa dinikmati secara luas dengan harga yang ekonomis, menggunakan peralatan berkualitas tinggi yang mudah diakses.
Elemen Virtual Reality muncul pada awal tahun 1860-an. Sutradara dari avant-garde Perancis Antonin Artaud mengambil pandangan bahwa fiksi tidak berbeda dengan kenyataan, dia menganjurkan agar penonton di sebuah drama harus menunda ketidakpercayaan dan menganggap drama di atas panggung sebagai kenyataan. Pada tahun 1950-an, Morton Heilig menulis sebuah "Teater Pengalaman" yang dapat mencakup semua indera dengan cara yang efektif, sehingga menarik penonton ke dalam aktivitas di layar. Dia membangun prototipe yang dijuluki Sensorama pada tahun 1962. Sensorama adalah alat mekanis, Heilig juga mengembangkan Telesphere Mask yang dipatenkan pada tahun 1960. Aplikasi tersebut memberikan sensasi realitas yang lengkap kepada penonton, yaitu menggerakkan gambar tiga dimensi yang mungkin berwarna, penglihatan luas, suara, aroma dan Angin sepoi-sepoi.

Sekitar waktu yang sama, Douglas Engelbart menggunakan layar komputer baik sebagai perangkat input maupun output. Pada tahun 1968, Ivan Sutherland, dengan bantuan muridnya Bob Sproull, menciptakan apa yang dianggap sebagai realitas maya pertama dan head-mounted display (HMD). HMD yang akan dipakai oleh pengguna begitu berat sehingga harus dikuatkan dari langit-langit. Grafik yang terdiri dari lingkungan virtual berupa ruangan model garis sederhana. Penampilan perangkat yang luar biasa ini dijuluki Sword of Damocles.

Pada tahun 1978 dibuat Aspen Movie Map. Program ini adalah simulasi virtual di mana pengguna dapat berkeliaran di jalan-jalan dalam salah satu dari tiga mode: Summer , Winter, dan Poligon. Summer dan winter didasarkan pada foto dari para periset. Foto itu benar-benar memotret setiap kemungkinan pergerakan melalui grid jalanan kota, dan polygon adalah model 3D dasar kota. Atari mendirikan laboratorium penelitian untuk virtual reality pada tahun 1982, namun laboratorium tersebut ditutup setelah dua tahun karena adanya kecelakaan video game Amerika Utara tahun 1983. Namun, karyawan yang dipekerjakannya, seperti Tom Zimmerman, Scott Fisher, Jaron Lanier dan Brenda Laurel, terus melakukan penelitian dan pengembangan teknologi yang berhubungan dengan VR. Pada tahun 1980an istilah virtual reality dipopulerkan oleh Jaron Lanier, salah satu pelopor bidang modern. Lanier telah mendirikan perusahaan VPL Research pada tahun 1985. VPL Research telah mengembangkan beberapa perangkat VR seperti Data Glove, Eye Phone, dan Audio Sphere

Pada tahun 1991, Carolina Cruz-Neira, Daniel J. Sandin dan Thomas A. DeFanti dari Laboratorium Visualisasi Elektronik menciptakan ruang immersive kubik pertama, ia melibatkan lingkungan multi-proyeksi, serupa dengan holodeck, yang memungkinkan orang melihat tubuh mereka sendiri dalam kaitannya dengan orang lain di dalam ruangan. Pada tahun 1991, Sega mengumumkan headset Sega VR untuk game arcade dan konsol Mega Drive. Ini menggunakan layar LCD di visor, headphone stereo, dan sensor inersia yang memungkinkan sistem untuk melacak dan bereaksi terhadap gerakan kepala pengguna. Pada tahun yang sama, Virtuality diluncurkan dan kemudian menjadi sistem hiburan multiplayer VR yang diproduksi secara massal. Game ini dirilis di banyak negara, termasuk arcade VR khusus di Embarcadero Center di San Pada tahun 2010, Palmer Luckey merancang prototipe pertama dari Oculus Rift. 

Prototipe ini, yang dibangun di atas shell headset virtual reality lainnya, prototype ini hanya mampu melakukan pelacakan rotasi. Namun, ia membual bidang pandang 90 derajat yang sebelumnya tak terlihat di pasar konsumen saat itu. Desain awal ini kemudian berfungsi sebagai dasar dari mana desain selanjutnya akan datang. Pada tahun 2013, Valve menemukan dan secara bebas berbagi terobosan display rendah yang membuat tampilan bebas lag dan bebas dari muatan VR. Pada tanggal 25 Maret 2014, Facebook membeli Oculus VR. Pada bulan yang sama, Sony mengumumkan Project Morpheus), yaitu headset virtual reality untuk konsol video game PlayStation 4. Google mengumumkan Cardboard, penampil stereoskopik do-it-yourself untuk ponsel cerdas. Pengguna menempatkan ponsel cerdas mereka di dudukan kardus, yang mereka kenakan di kepala mereka. Pada tahun 2016 setidaknya ada 230 perusahaan yang mengembangkan produk terkait VR. Facebook memiliki 400 karyawan yang fokus pada pengembangan VR; Google, Apple, Amazon, Microsoft, Sony dan Samsung semuanya telah mendedikasikan grup AR dan VR


Alasan VR (Virtual Reality) Diperlukan

Saat ini virtual reality sudah banyak digunakan di berbagai bidang professi dan juga lain-lainnya. Karena virtual reality system ini dapat membantu dalam bidang-bidang tertentu. Berikut beberapa contoh bidang yang menggunakan Virtual Reality dalam membantu kegiatannya di dalam bidang tersebut:

Bidang kedokteran dan medis
Dibidang kedokteran teknologi virtual reality sangat bermanfaat bagi para dokter untuk melakukan sebuah simulasi sebelum melakukan suatu operasi kepada seorang pasien, ataupun untuk pembelajaran dibidang medis. Karena dengan teknologi virtual reality organ-orang yang ada di dalam tubuh akan terlihat lebih realistis. Dengan diketahuinya kondisi dari organ-organ yang ada di dalam tubuh lebih realistis dengan menggunakan virtual reality, maka dokter-dokter dan ahli bedah akan dapat membuat keputusan lebih tepat. Virtual reality juga dapat dimanfaatkan oleh para dokter untuk mengetahui perkembangan sebuah penyakit, mendiagnosa penyakit, dan melakukan teknik perawatan yang lebih tepat kepada para pasien.

Bidang militer
Dalam bidang militer, Virtual Reality ini membuat para tentara seperti bermain game. Para tentara dilatih untuk berperang di dunia virtual. Seperti latihan tembak, mengendarai kendaraan, dan juga latihan terjun payung. Virtual Reality mampu membuat tampilan digital menjadi lebih nyata untuk di lingkungan medan pertempuran dan situasi peperangan. para tentara akan mendapatkan pengalaman yang mengagumkan dan menarik untuk bersiap-siap berperang dikemudian hari. Dengan cara ini juga akan membuat biaya latihan perang jauh menjadi lebih efisien dan lebih hemat jika dibandingkan dengan latihan perang yang sebenarnya yang membutuhkan biaya besar seperti mengeluarkan peluru dan menggunakan bahan bakar transportasi seperti pesawat tempur dan tank.

Bidang transportasi
Dalam bidang transportasi, Virtual Reality ini digunakan khususnya dalam dunia penerbangan. Untuk para calon pilot atau bahkan pilot pun pasti akan menggunakan virtual reality untuk latihan menerbangkan pesawat. Dalam virtual reality ini, para pilot akan mendapatkan suasana yang nyata dalam menerbangkan pesawat. Sehingga para pilot dapat langsung merasakan suasana ketika menerbangkan pesawat tanpa harus mengemudikan pesawat sungguhan. Biasanya alat ini digunakan untuk para pilot yang sedang melakukan tes rutin dalam kelayakan menerbangkan pesawat dan untuk para calon pilot, sebelum mereka menerbangkan pesawat sungguhan, biasanya mereka melakukan tes simulasi dengan menggunakan virtual reality system ini.

Bidang otomotif
Dalam bidang otomotif, teknologi Virtual Reality bermanfaat untuk mendesain mobil. Contoh dari perusahaan yang menggunakan teknologi ini yaitu perusahaan mobil Ford . Mereka menggunakan Virtual Reality jenis Oculus Rift Headset untuk mengevaluasi bagian dalam dan luar. Ketika menggunakan Oculus Rift Headset,desainer akan menggerakan tangannya lalu kamera-kamera akan mengikuti gerakannya sehingga para desainer bisa berkoordinasi dengan perangkat lunak untuk mencocokkan presentasi digital. Selain itu para desainer akan dapat melihat detail-detail dari mobil dibagian dalam maupun di bagian luar




Tunggu Apalagi? Konsultasikan segera kebutuhan digitalisasi anda bersama www.wansolution.co.id 

KONSULTASI GRATIS 

(Admin)

0882-9037-8482 Cs1
0857-7612-5559 Cs2
0858-9165-8512 Cs3

Alamat Kantor:

CQCH+VMQ, Jl. Terapi Raya, RT.03/RW.19, Menteng, Kec. Bogor Bar., Kota Bogor, Jawa Barat 16111

Komentar

Postingan populer dari blog ini