Mengenal AR (Augmented Reality)
Jenis - Jenis AR (Augmented Reality)
1. Marker Based Augmented Reality
Beberapa orang menyebutnya jenis ini sebagai pengenalan gambar. Jenis AR ini biasanya membutuhkan objek visual khusus dan kamera untuk memindainya.
Objek visual dapat mengambil bentuk apa pun, dari kode QR tercetak hingga simbol khusus. Komponen AR ini bisa juga menghitung posisi dan arah penunjuk untuk memposisikan konten. Dengan cara ini, penanda akan menampilkan sebuah animasi digital yang terlihat oleh pengguna.
Proyektor tingkat lanjut dapat membuat bentuk cahaya imersif atau melapisi informasi baru ke permukaan yang rata. AR berbasis proyeksi tidak melibatkan teknologi yang dioperasikan pengguna. Sebaliknya, ini memberikan pengalaman perasaan yang benar-benar futuristik. Pengguna memandu melalui input manual mereka dan proyektor merespons dengan mengubah lampu yang dipancarkan. AR berbasis proyektor berfungsi untuk tujuan praktis dan menghibur.
Meskipun menggunakan banyak sensor yang sama (GPS, kompas, akselerometer) sebagai AR tanpa penanda, AR berbasis lokasi mengikat augmentasi ke tempat tertentu. Objek dan informasi virtual dipetakan di lokasi titik tertentu dan kemudian ditampilkan ketika data perangkat pengguna cocok dengan lokasi itu. Sensasi AR Pokémon GO menggunakannya dan begitu juga alat Blippar Visual Positioning System (BVPS).
2. Markerless Augmented Reality
Jenis ini membuat penggunaan augmented reality meluas. Unmarked AR menggunakan teknologi GPS, akselerometer, kompas digital, dan akselerometer yang terpasang di dalam perangkat untuk menyediakan data berdasarkan lokasi Anda.
Teknologi augmented reality yang tidak ditandatangani dan terpasang di perangkat ponsel cerdas Anda memiliki fitur deteksi lokasi. Jenis ini biasanya digunakan untuk petunjuk arah dan aplikasi seluler berbasis lokasi lainnya.
Ini adalah salah satu jenis AR paling sederhana yang merupakan proyeksi cahaya pada suatu permukaan. Proyeksi berbasis AR menarik dan interaktif di mana cahaya ditiupkan ke permukaan dan interaksi dilakukan dengan menyentuh permukaan yang diproyeksikan dengan tangan. Penggunaan luas teknik AR berbasis proyeksi dapat digunakan untuk membuat penipuan tentang posisi, orientasi, dan kedalaman suatu objek. Dalam kasus seperti ini, dapat memungkinkan pengguna untuk mempertimbangkan objek yang berbeda dan strukturnya untuk mempelajari secara mendalam. Teknologi ini menawarkan jauh lebih banyak dalam segala hal dan dapat digunakan untuk membuat peyebaran objek virtual yang jauh lebih besar selama mengalami Augmented Reality.
3. Projection Based Augmented Reality
Jenis ini bekerja dengan memproyeksikan cahaya buatan ke permukaan nyata. Dalam beberapa kasus, hal ini memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengannya. Seperti hologram yang Anda lihat di film fiksi ilmiah seperti Star Wars. AR dapat mendeteksi interaksi antara pengguna dan proyeksi melalui perubahan yang dibuatnya.
4. Superimposition Based Augmented Reality
Superimposition based augmented reality dapat sepenuhnya atau sebagian menggantikan tampilan asli dengan tampilan yang ditambah. Di sinilah pengenalan objek memainkan peran penting.
Contoh Augmented Reality
1. Ecommerce atau Bisnis Online
Walau pandemi memaksa sebagian bisnis untuk tutup dan kebanyakan masyarakat tetap di rumah, ini bukan berarti akhir bagi bisnis Anda. Beralih ke digital melalui penerapan teknologi AR adalah langkah terbaik yang bisa Anda ambil saat ini.
Teknologi AR berikan visualisasi produk secara nyata, yang memungkinkan mencoba secara virtual sebelum membeli. Contohnya adalah dengan mengenakan aksesoris cincin di jari atau menempatkan furnitur di dalam ruangan, yang berarti tingkatkan pengalaman belanja lebih nyata dan mendalam.
Bukan AR saja, mini games dengan sistem loyalty poin juga bisa membantu dalam branding. Melalui game yang bersifat adiktif dan sistem poin yang memberikan reward tertentu akan menarik pengunjung untuk aktif gunakan platform belanja online Anda, menjadikan pengunjung betah berlama-lama dan terus kembali untuk menambah poin, yang berarti Anda bisa lebih kuat dalam bersaing dengan platform belanja online lainnya.
Virtual selling juga sangat populer digunakan belakangan ini, karena dengan konsep ini para penjual dapat memboosting produk-produk yang mereka jual, sekaligus memberikan product knowledge secara langsung kepada pelanggan yang akan membeli atau tertarik dengan produknya. Kelebihan lainnya yaitu pelanggan dapat langsung berinteraksi dengan pelapak seperti berbelanja di pasar
Fitur-fitur tersebut terintegrasi ke dalam satu aplikasi AR eCommerce, yang menjadikannya ringkas dan mudah digunakan. Pandemi corona virus tentu berdampak terhadap semua sektor bisnis, dan siapa yang cepat beralih ke digital, maka dia lah yang akan unggul di antara bisnis lainnya yang lambat. Inilah saatnya bagi Anda untuk bertindak.
2. Edtech atau Teknologi Pendidikan
Tidak tanggung-tanggung, pasar mainan juga telah merangkul teknologi AR untuk menciptakan mainan yang inovatif, interaktif dan sekaligus edukatif. Sebagai orang tua, jika Anda tidak tahu apa itu AR, berikut adalah contoh augmented reality untuk mainan edukatif.
Augmented Reality menciptakan hubungan antara dunia nyata dan dunia digital. Misalnya AR dapat menggunakan mainan fisik sebagai penanda dengan menggunakan aplikasi di tablet atau smartphone untuk memindai objek dunia nyata. Pemindaian ini akan menampilkan banyak informasi di sekitar objek secara real time (misalnya memunculkan sosok kelinci dalam wujud 3D lengkap dengan informasinya). Kekuatan mainan augmented reality terletak pada kemampuannya dalam membuat mainan menjadi interaktif dan imersif, sehingga menciptakan pengalaman bermain yang berkesan bagi anak-anak.
Anak-anak zaman sekarang membutuhkan sesuatu yang ekstra untuk meningkatkan perkembangan otak mereka. Dengan hadirnya tablet dan ponsel pintar di setiap rumah, wajar saja jika anak-anak sudah mahir dalam menggunakan teknologi sejak usia dini.
Otak setiap anak mempunyai cara yang unik untuk mengolah informasi dan memahami konsep. Sebuah mainan augmented reality interaktif dapat membantu mereka memahami informasi pada tingkat kenyamanan mereka dan dalam waktu yang relatif lama. Ini jelas lebih baik daripada belajar melalui membaca buku atau menonton video.
Selain itu, mainan augmented reality memiliki keunggulan atas video dan aplikasi digital dalam pengembangan keterampilan motorik, sehingga menjadikan pembelajaran benar-benar inklusif dan fleksibel. AR menciptakan konten digital yang dinamis yang dikendalikan oleh permainan taktil dengan berbagai bentuk konten digital seperti audio, musik, video, gambar 3D dan gambar yang digabungkan untuk menciptakan pengalaman belajar bagi anak-anak. Menjadikan mereka tetap terlibat dan memungkinkan interaktivitas dua arah antara anak dan teknologi, tidak seperti mainan tradisional.
Hal menarik lainnya dari mainan augmented reality adalah adanya grafik atau laporan perkembangan. Laporan ini sebagai evaluasi hasil keterampilan dan perkembangan pembelajaran personal anak Anda yang dapat dipantau.
3. Peternakan dan Pertanian
Dengan menggunakan AR, petani dapat melihat lebih dekat hama yang menyerang tanaman mereka. Lebih jauh, tidak semua hama diciptakan sama, ada hama yang buruk yang perlu segera dibasmi dan ada hama baik yang benar-benar membantu petani. Plus, setiap jenis hama yang menyerang tanaman harus diperlakukan secara berbeda setelah menyelidiki spesies mereka. AR bisa bantu menciptakan sistem pengelolaan pengendalian hama yang cerdas dimana petani dapat memaksimalkan hasil panennya.
Contoh augmented reality lainnya dalam pertanian adalah kemampuannya dalam memberikan kemudahan bagi petani untuk memeriksa sifat-sifat tanah dan menentukan tanaman mana yang akan tumbuh di tanah tertentu dan dalam kondisi tertentu. Hal ini akan meminimalisir kerugian bagi petani dan membantu mereka memanfaatkan kualitas tanah yang mereka miliki.
Tanaman berbeda tumbuh dalam kondisi cuaca yang berbeda. Tanpa akses terhadap informasi terkait cuaca, petani terkena liku-liku alam dengan hasil panen yang beragam. Dengan AR, informasi cuaca dapat di akses hanya dengan sekali klik, membantu petani memilih hasil panen di bawah kondisi cuaca yang nyata. Ini akan membantu petani meminimalkan kerugian panen mereka dan memaksimalkan hasil panen.
Ternyata bukan manusia saja yang tertarik menggunakan teknologi Virtual Reality atau VR. Di sebuah peternakan di Moskow, Rusia, sejumlah sapi terlihat riang menikmati suasana pemandangan padang rumput hijau dalam VR yang dipasangkan ke mata mereka. Hal ini dilakukan karena ternyata VR mampu meningkatkan kualitas susu yang dihasilkan oleh sapi perah.
Program pemasangan VR untuk sapi perah ini merupakan hasil kolaborasi antara pegawai peternakan tersebut, ahli IT, dokter hewan dan ahli profesional di industri tersebut. Program ini dilakukan untuk menguji dampak teknologi VR bagi kondisi emosi sapi. Tujuannya untuk mengurangi tingkat stres dan kecemasan sapi, yang pada akhirnya untuk menghasilkan lebih banyak susu dengan mutu yang lebih baik.
Kementerian Pertanian & Bahan Pangan Wilayah Moskow melaporkan kondisi lingkungan memberikan dampak signifikan terhadap kesehatan sapi yang akhirnya mempengaruhi mutu dan jumlah susu yang diproduksi. Kementerian ini mengambil hasil analisa Universitas Wageningen mengenai kondisi sapi perah.
Petani sapi perah mengungkapkan bahwa memang ada hubungan antara kondisi kejiwaan dan pengalaman sapi perah terhadap produksi susu. Hasil penelitian menunjukan bahwa VR dapat membantu menurunnya kecemasan dan naiknya suasana hati sapi perah. Itulah contoh augmented reality dan virtual reality dalam pertanian dan peternakan.
4. Branding
Setiap bisnis membutuhkan branding. Branding adalah suatu cara untuk menanamkan image dan citra suatu produk, merek hingga bisnis di benak target konsumen dan masyarakat secara keseluruhan. Sehingga dengan dilakukannya branding, diharapkan merek bisa senantiasa di ingat oleh masyarakat dalam jangka waktu yang lama.
Media branding melalui AR telah menjadi trend dan dilakukan oleh banyak brand-brand besar lho. Mulai Starbucks, Adidas, Coca-Cola, Burger King dan banyak lagi brand lain yang telah menerapkan teknologi Augmented Reality sebagai alat untuk branding dan raih sukses. Untuk di Indonesia sendiri, salah satu contoh penerapan augmented reality untuk branding adalah OPPO. Kami membuat 3 aplikasi AR untuk penyelenggaraan event Pre-Launching RENO, seri terbaru dari OPPO.
Pertama adalah game AR artistik dimana pemain harus mengumpulkan huruf RENO kemudian bisa memilih background sesuai keinginan yang bisa disimpan dan jadikan sebagai wallpaper atau dibagikan ke media sosial. Aplikasi AR berikutnya untuk product knowledgement yang menampilkan detail dari bagian-bagian smartphone RENO lengkap dengan video penjelasannya masing-masing. Terakhir adalah AR invitation Pre-Launch yang diberikan secara khusus kepada mereka yang melakukan Pre Order OPPO RENO Series.
Teknologi AR merupakan media interaktif serta menarik perhatian berkat kesan Hi-Tech yang diberikannya. Mengingat penerapan teknologi ini untuk branding di Indonesia belum sebanyak di luar Negeri, menjadikan AR sebagai hal baru yang tentu menarik minat masyarakat yang melihatnya.
Untuk menarik kerumunan guna hasilkan leads atau calon pelanggan secara massive, momentum yang paling tepat untuk menggunakan teknologi AR untuk branding bisnis Anda adalah ketika mengikuti event, khususnya event-event besar yang biasa diselenggarakan tahunan di Indonesia. Bagi brand yang berkaitan dengan property bisa berpartisipasi di Indo Build Tech, atau untuk brand otomotif bisa berpartisipasi di Event GIIAS. Begitupun dengan brand lainnya memiliki event tahunannya masing-masing yang bisa Anda manfaatkan dan jadikan peluang bagi bisnis Anda supaya dikenal lebih luas lagi.
Seperti contohnya yang dilakukan BOSCH, salah satu suplier komponen otomotif terbesar pada event GIIAS 2019 di Indonesia. Kami membuat game interaktif menggunakan teknologi AR yang dilengkapi sensor kinect. Respon pengunjung sungguh antusias untuk memainkan game ini.
Contoh Penerapan AR (Augmented Reality)
Di era modern ini, augmented reality sering dianggap sebagai salah satu teknologi dengan potensi penggunaan terbesar.
Mengapa demikian? Sebab, AR dapat digunakan pada semua sektor industri yang berlaku.
Di masa-masa mendatang, ia pun diprediksi akan menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari.
Bahkan, sekarang ini AR sudah mulai dimanfaatkan oleh beberapa perusahaan ternama pada produk-produk terbaiknya.
Nah, berikut ini adalah contoh penerapan augmented reality yang perlu kamu ketahui.
1. Retail
Bagi kamu yang belum tahu, augmented reality telah diadopsi penggunaannya oleh perusahaan furnitur raksasa IKEA.
Mereka mulai bereksperimen dengan AR pada tahun 2012 silam, di mana pembeli dapat menggunakan aplikasi untuk melihat bagaimana meja dan rak akan terlihat di rumah mereka.
IKEA sekarang melangkah lebih jauh dengan aplikasi Place, yang memungkinkan pengguna untuk memilih produk dari katalog dan melihat tampilannya pada seluruh rumah mereka.
Kata Just in Mind, AR bisa menjadi fitur baru produk demi meningkatkan user experience. Tak heran, di dunia technopreneurship, penggunaan AR semakin masif.
2. Gim
AR juga ternyata sudah mulai dimanfaatkan untuk keperluan rekreasional dalam gim-gim favorit kita.
Menurut laman Inap, salah satu judul gim yang menggunakan teknologi tersebut adalah Pokemon Go!.
Ia memungkinkan pengguna untuk menangkap beragam jenis Pokemon dengan melihat dunia virtual melalui smartphone mereka.
Permainan ini sangatlah sukses, dengan 65 juta pengguna di seluruh dunia pada puncak popularitasnya.
3. Broadcast
Contoh penerapan augmented reality lainnya yang cukup terkenal adalah pada dunia broadcast.
Sejatinya, selama bertahun-tahun, banyak program televisi yang telah menggunakan efek khusus untuk meningkatkan kualitas programnya.
Sebagai contoh, ahli cuaca yang berdiri di depan layar hijau selama bertahun-tahun untuk menyampaikan prakiraan cuaca mereka.
Contoh lainnya adalah penyiaran program olahraga, di mana animasi produk-produk sponsor ditampilkan di layar sebelum pertandingan di mulai.
4. Media sosial
Salah satu fitur augmented reality yang sering kamu manfaatkan biasanya tersedia di media sosial, terutama Instagram.
Ya, kini hampir semua orang menggunakan filter di IG yang menghibur. Filter-filter diciptakan menggunakan AR sebagai objek 3D dan teknologi AI sebagai logikanya.
Tak hanya itu, Facebook Messenger juga sudah menggunakan AR. Di sana, pengguna dapat memanfaatkan fitu Group Effect untuk membuat tampilan group call lebih menarik.
5. Industri kesehatan
Terakhir, augmented reality sudah mulai diterapkan pada industri kesehatan.
AR sering dimanfaatkan sebagai teknologi yang mampu mengintegrasikan informasi digital ke dalam lingkungan dunia nyata pengguna.
Teknologi ini sekarang digunakan untuk membantu perencanaan operasi, perawatan pasien, dan sosialisasi situasi medis yang kompleks kepada pasien dan kerabat mereka.
Pada perguruan tinggi dan sekolah kesehatan, mahasiswa juga sudah menggunakan headset khusus AR untuk mempelajari seluk beluk anatomi manusia.
Komentar
Posting Komentar