Learning Managemen Sistem




Daftar Isi: 

5. Manfaat Menggunakan  Learning Managemen Sistem 

  • Jenis LMS Menurut Kegunaannya

Berdasarkan fungsi atau kegunaannya, LMS dapat dibagi menjadi 3, yaitu LMS for School, LMS for Corporate, dan LMS for Retail. Berikut ini penjelasan singkat ketiganya:

1. LMS for School

Learning management system (LMS) adalah aplikasi perangkat lunak untuk administrasi, dokumentasi, pelacakan, pelaporan, otomatisasi dan penyampaian kursus pendidikan, program pelatihan, atau program pembelajaran dan pengembangan. Konsep sistem manajemen pembelajaran muncul langsung dari e-Learning. 

Sistem manajemen pembelajaran dirancang untuk mengidentifikasi kesenjangan pembelajaran, memanfaatkan data analitis dan pelaporan. LMS berfokus pada penyampaian pembelajaran online tetapi mendukung berbagai penggunaan, bertindak sebagai platform untuk konten online.

Di ruang pendidikan tinggi, LMS dapat menawarkan manajemen kelas untuk pelatihan yang dipimpin instruktur atau kelas terbalik. LMS modern menyertakan algoritme cerdas untuk membuat rekomendasi otomatis untuk kursus berdasarkan profil keterampilan pengguna serta mengekstrak metadata dari materi pembelajaran untuk membuat rekomendasi tersebut menjadi lebih akurat.

2. LMS for Corporate

LMS untuk bisnis membantu perusahaan mengatur, melacak, dan mengelola usaha untuk melatih karyawan, pelanggan, dan mitra eksternal lainnya. Produk LMS perusahaan digunakan untuk mengelola program pelatihan individual dengan tujuan pelatihan orientasi, pengembangan, dan kepatuhan.

Organisasi menggunakan LMS perusahaan untuk menetapkan training kepada karyawan atau pengguna eksternal, kemudian melacak kemajuan peserta didik saat mereka menyelesaikan pelajaran dan penilaian training. Training ini dapat dibuat menggunakan alat bawaan di LMS atau perangkat lunak pembuat kursus terpisah. LMS Perusahaan bertindak sebagai gudang konten pembelajaran terpusat untuk karyawan dan administrator, memungkinkan perusahaan untuk menyampaikan konten secara lebih efisien untuk pengembangan karyawan atau pelanggannya.

3. LMS for Retail

Sedikit mirip dengan LMS for Corporate, dalam LMS for Retil pengguna dapat membeli layanan LMS pada website, kemudian belajar mandiri materi yang disediakan oleh penyedia LMS. Pengguna yang telah menyelesaikan sejumlah materi tertentu, bisa saja mendapatkan sertifikat digital sebagai tanda bukti bahwa pengguna telah menyelesaikan studinya. Dengan LMS ini, perseorangan dapat mengembangkan kompetensi dna skillnya.

  • Jenis LMS Menurut Akses Penggunaannya

Berikutnya LMS berdasarkan akses penggunannya terbagi menjadi 2 jenis yaitu LMS built-in dan LMS web-based. Berkikut ini penjelasannya:

4. LMS Built-in

LMS ini merupakan sistem yang hanya bisa digunakan ketika Anda memasang (install) software pada masing-masing device(perangkat). Jenis LMS ini bisa dikatakan merupakan LMS yang sudah “jadul”, karena murid (mahasiswa) dan guru (dosen) harus memiliki perangkat masing-masing untuk menggunakan sistem ini.

Agak sulit mencari contoh LMS built-in karena ketidakpraktisan penggunaannya pada saat ini.

5. LMS Web-based

Berbeda dengan LMS yang harus diinstall pada perangkat komputer atau smartphone, LMS berbasis web ini hanya perlu menggunakan internet dan browser agar dapat diakses. Cara ini tentu lebih mudah digunakan oleh semua pelajar dan mahasiswa. Aplikasi LMS berbasis web ini juga dapat digunakan secara offline menggunakan localhost. Semua tergantung pada kebijakan masing-masing sekolah atau kampus.

  • Jenis LMS Menurut Pengembangannya

Sedangkan berdasarkan pengembangan perangkat lunaknya, LMS terbagi menjadi 2, yaitu LMS Open Source dan LMS Closed Source.

6. LMS Open Source

LMS open source dikembangkan oleh satu atau banyak orang pengembang yang source code dibuka secara umum dan diaudit oleh programmer lainnya secara terbuka. Untuk menemukan LMS open source, Anda dapat mencarinya di github, bitbucket dan website penyedia source code gratis lainnya yang menjadi hub para pengembang open source.

Contoh: moodle dan smartschool.

7. LMS Closed Source

LMS closed source adalah LMS yang dikembangkan oleh pengembang pribadi dan swasta atau yang lainnya yang tidak menginginkan source codenya dipublikasikan. Karena source codenya tidak dibagikan secara publik, pengembangan ini dilakukan secara internal sehingga keamanan data dan program lebih terjaga.

  • Jenis LMS Menurut Penyimpanannya

Terakhir, menurut tempat penyimpanan file dan datanya, LMS dibagi menjadi 2 yaitu Cloud-based LMS dan Hosted LMS.

8. Cloud-based LMS

LMS berbasis cloud merupakan LMS yang penyimpanan data dan aksesnya dilakukan dari cloud. Sistem LMS ini pun masuk ke dalam kategori Software-as-a-Service (SaaS) dalam dunia teknologi informasi.

9. Hosted LMS

Sedangkan Hosted LMS merupakan LMS yang disimpan pada server tradisional (non-cloud). Biasanya berupa perangkat atau media penyimpanan (server) yang dibeli dan disimpan sendiri oleh pihak sekolah atau kampus. Atau jika sekolah enggan membli perangkat server, maka sekolah dapat menyewa hosting melalui jasa penyedia layanan.

Kelemahan hosted LMS adalah, ketika terjadi kerusakan pada media penyimpanannya maka data akan hilang sepenuhnya, terlebih lagi jika tidak pernah melakukan backup. Oleh karena itu, jika anda memutuskan memilih Hosted LMS maka pastikan bahwa penyedia jasa LMS mempunyai layanan backup data secara berkala. 

Dari penjabaran di atas maka dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis learning management system yang banyak beredar adalah sebagai berikut:

  1. LMS for School
  2. LMS for Corporate
  3. LMS for Retail
  4. LMS Built-in
  5. LMS Web-based
  6. LMS Open Source
  7. LMS Closed Source
  8. Cloud-based LMS
  9. Hosted LMS

Kesembilan jenis LMS tersebut memiliki karakteristik tersendiri, dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dengan demikian kini anda dapat menentukan sendiri LMS mana yang dapat anda pilih yang akan diterapkan di sekolah sebagai perangkat lunak yang mendukung kegiatan sekolah anda.

Kelebihan Learning Managemen Sistem

Nah, karena LMS (Learning Management System) ini sangat populer dan tentunya digunakan oleh para pengajar. Sudah merupakan hal yang pasti bahwa penggunaan sistem ini menawarkan berbagai kemudahan kepada penggunanya, yang menjadi suatu kelebihan untuk mereka. Seperti berikut:

  1. Biaya murah
  2. Efisiensi waktu
  3. Mudah mengatur materi
  4. Fleksibel
  5. Belajar tidak membosankan
  6. Mendorong belajar mandiri
  7. Terdokumentasi
  8. Mudah mengelola administrasi
  9. Memudahkan interaksi
  10. Kesempatan mengedukasi

Penjelasannya adalah sebagai berikut

1. Biaya murah

Dengan menerapkan LMS di sekolah, biaya yang dikeluarkan jauh lebih murah dibandingkan biaya SPP bulanan siswa. Sebagai contoh LMS dari MySCH.id yaitu SmartSchool memiliki biaya berlangganan tiap bulan hanya Rp 2000 per siswa saja.

2. Efisiensi waktu

Dengan adanya LMS, pihak sekolah tidak perlu khawatir rencana pelaksanaan pembelajaran akan mengalami gangguan. Semua jadwal pembelajaran dapat terlaksana sesuai rencana meskipun sekolah maupun guru mempunyai agenda lain, semial tugas belajar, rapat, pelatihan di UPT dan sebagainya. Dengan LMS distribusi materi, tugas dan ujian menjadi mudah dan tepat waktu sesuai jadwal.

3. Mudah mengatur materi

Materi pembelajaran yang telah terdistribusi pada LMS menjadi mudah dicari dan diatur. Sehingga akan memudahkan siswa mencari bahan ajar jika sewaktu-waktu diperlukan kembali.

4. Fleksibel

LMS dapat diakses kapan saja dan dari mana saja menjadikannya sangat fleksibel. Dengan kepraktisannya ini tidak perlu lagi khawatir ada siswa ketinggalan pelajaran.

5. Belajar tidak membosankan

Beragamnya media pembelajaran yang dapat diunggah menjadikan metode belajar dengna LMS tidak membosankan. Guru dapat menyediakan konten pembelajaran tidak hanya berupa teks dan suara, namun dapat berupa gambar, animasi dan video sekalipun untuk memberikan gambaran yang lebih jelas lagi kepada siswa dalam proses belajar mengajar.

6. Mendorong belajar mandiri

Dengan adanya LMS, siswa sedikit  diajak untuk lebih aktif dalam belajar. Karena LMS mengharuskan pengguna mengakses melalui perangkat mobile. Di sini lah peran penting guru untuk mendorong siswa menggunakan fasilitas tersebut untuk mencari alternatif sumber bahan belajar, agar menjadi bekal siswa belajar mandiri kelak.

7. Terdokumentasi

Semua kegiatan belajar mengajar dapat didokumentasikan secara digital dan aman. LMS memungkinkan hal itu semua, dari mulai proses belajar, penugasan, monitoring siswa hingga ujian dan evaluasi hasil belajar.

8. Mudah mengelola administrasi

Dengan kemudahan pendokumentasian secara digital tersebut, maka pengelolaan administrasi menjadi mudah dan cepat. Pencarian arsip laporan dan sebagainya tidak perlu direpotkan dengan tumpukan kertas yang menggunung.

9. Memudahkan interaksi

Bagi sebagian siswa, berinteraksi secara langsung mungkin kurang nyaman. Jika dibandingkan dengan interkasi tidak langsung via perangkat mobile, seorang siswa generasi sekarang diharapkan dapat lebih mengekspresikan dirinya lebih mendalam dan tidak canggung.

10. Kesempatan mengedukasi

Penerapan LMS ini sekaligus dapat menjadi momen yang tepat bagi guru dan orang tua siswa, untuk mengedukasi tentang penggunaan teknologi tepat guna. Bahwa perangkat mobile yang saat ini digunakan memiliki fungsi yang dapat mendatangkan manfaat bagi diri sendiri, tidak melulu hanya mencari kesenangan semata dan kegiatan kurang berguna. 

Kekurangan Learning Managemen Sistem

Selain dari kelebihan yang ditawarkan oleh LMS (Learning Management System) dimana mereka mempromosikan beragam kemudahan yang akan diperoleh penggunanya. Dia juga mempunyai kelemahan atau kekurangan berpotensi untuk menghambat kinerja perangkat ini. Berikut ulasannya:

1. Membutuhkan Koneksi Internet yang Baik

Kekurangan atau kelemahan dari LMS (Learning Management System) yang pertama adalah terjadinya permasalahan koneksi internet saat pembelajaran berlangsung. Karena setiap jaringan mempunyai daya akses yang berbeda.

Oleh sebab itu, di negara kita memerlukan pemerataan jaringan. Sehingga, stabilitas setiap koneksi internet sama rata yang sangat berguna untuk pembelajaran online karena bisa memberikan kemudahan dalam mengakses aplikasi belajarnya.

2. Pembelajaran yang Tidak Bisa Dipantau Realtime oleh Pengajar

Kekurangan atau kelemahan yang dimiliki oleh LMS (Learning Management System) berikutnya ialah terlalu memberikan kebebasan kepada siswanya untuk mencari materi pembelajaran yang terkadang tidak bisa dipantau oleh pengajar.

Dikarenakan hal ini, sering kali siswa mendapatkan konten pembelajaran yang tidak sesuai dengan apa yang seharusnya mereka pelajari. Karena materi yang tersedia di internet terlalu meluas. Sehingga, akan kesulitan untuk menentukan mana bahan penunjang yang baik.




Kesimpulan

Meskipun terdapat banyak kelebihan dan kekurangan learning management system, namun pada dasarnya kita perlu mempertimbangkan penerapan teknologi tepat guna bagi pendidikan. Generasi saat ini yang lebih banyak dekat dengan teknologi membutuhkan edukasi yang tepat tentang penggunaan teknologi dengan benar. 


Tunggu Apalagi? Konsultasikan segera kebutuhan digitalisasi anda bersama www.wansolution.co.id 

KONSULTASI GRATIS 

(Admin)

0882-9037-8482 Cs1
0857-7612-5559 Cs2
0858-9165-8512 Cs3

Alamat Kantor:

CQCH+VMQ, Jl. Terapi Raya, RT.03/RW.19, Menteng, Kec. Bogor Bar., Kota Bogor, Jawa Barat 16111. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini