Mengenal Design & Creative Thinking




Daftar Isi: 

2. Keterampilan Creative Thinking
3. Contoh-Contoh Creative Thinking


Contoh Design & Creative Thinking

Kali ini, kamu akan mengetahui kesuksesan Gojek dalam menemukan masalah dan memberikan solusi menggunakan design thinking. Founder Gojek, Nadiem Makarim resah saat banyak orang tak percaya ojek bisa menjadi pekerjaan profesional.

Keraguan tersebut dijawabnya melalui penemuan inovatif berupa aplikasi penghubung mitra ojek online dan penumpang dengan Gojek. Per 2020, Gojek telah mengumpulkan 38 juta pengguna aktif bulanan, menyabet gelar unicorn pada Mei 2017, dan menjadi decacorn dua tahun setelahnya.

Berikut tahapan penemuan Gojek menggunakan design thinking.

1. Empathize

Nadiem mengatakan bahwa sektor ojek sangat bernilai. Ini berawal dari pengalaman pribadinya yang lebih memilih naik ojek dibanding membawa mobil sendiri untuk menghindari kemacetan Jakarta. Nadiem mendapati bahwa masyarakat juga merasakan keresahan yang sama dan membutuhkan tranportasi alternatif.

Di sisi lain, karena sering naik ojek, Nadiem dapat memahami seluk beluk perjuangan seorang ojek yang bekerja selama 14 jam sehari dan tidak bertemu anak istri, tetapi hanya dapat 4 penumpang. Nadiem merasa prihatin dengan nasib tukang ojek.

2. Define

Nadiem berusaha menjawab permasalahan yang ada dengan menekankan bahwa konsumen menghadapi masalah kemacetan setiap hari. Di sisi lain, terdapat ketidakpastian penghasilan dari tukang ojek, bahkan setelah bekerja berjam-jam dalam sehari.

Selain itu, Nadiem juga melihat, pada saat banyak ojek tersedia, tidak banyak penumpang yang membutuhkan jasanya. Namun, saat penumpang butuh, sang ojek tidak berada di tempat. Kata Nadiem, ini menyebabkan inefisiensi pasar. Oleh karena itu, Nadiem merasa harus membuat terobosan baru untuk mengakomodasi hal tersebut.

Potential problem statement: “Masyarakat butuh transportasi alternatif untuk menghindari kemacetan Jakarta dan tukang ojek butuh kepastian penghasilan (penumpang)”.

3. Ideate

Bermodal keresahan masyarakat atas kemacetan Jakarta, nasib tukang ojek, dan perumusan problem statement di atas, Nadiem merumuskan beberapa solusi. Salah satunya dan yang akan menjadi dasar pembuatan produknya saat ini, adalah dengan menciptakan sebuah penghubung antara kebutuhan penumpang dan tukang ojek.

4. Prototype

Pada 2010, Nadiem membuat sebuah call center untuk ojek konvensional yang berjumlah 20 orang pengemudi. Setelah mendapat respons positif dari masyarakat, barulah Gojek mengembangkan aplikasinya.

5. Test

Pada 2015, Gojek merilis aplikasi Go-Ride untuk melihat respons masyarakat. Tak lama, pengemudi berbondong-bondong mendaftar, dari yang mulanya 20 orang menjadi 800 orang pada 2015. Gojek telah sukses menjadi penghubung mitra ojek online dengan customer yang membutuhkan transportasi alternatif untuk menghindari kemacetan Jakarta. Selain layanan utama tersebut, Gojek juga semakin mengembangkan bisnisnya pada layanan antar makanan, barang, pembelian barang, jasa kebersihan, dan lain-lain

Keterampilan Creative Thinking

Nah setelah kita memahami pengertian dari creative thinking, sekarang saatnya bagi kita untuk mengenal dan memahami contoh-contoh keterampilan apa saja yang termasuk ke dalam creative thinking. Menurut website the balance careers dot com, ada 5 keterampilan teratas dari creative thinking yang perlu kita ketahui dan pelajari, sehingga kita bisa memiliki teknik berpikir kreatif yang baik. Apa saja ya? Yuk, kita simak penjelasannya berikut ini. 
 
1. Keterampilan Analitik (Analytical).

Keterampilan pertama yang perlu kita miliki dalam creative thinking adalah berupaya untuk memahami suatu hal sebelum kita mengambil keputusan apapun. Kemampuan untuk memahami ini disebut sebagai keterampilan analitik atau analytical. Kita perlu mengetahui suatu hal dengan sangat cermat, detail dan memahami apa arti dari suatu permasalahan atau perihal yang sedang kita hadapi. 
 
Tidak peduli apakah perihal tersebut berkaitan dengan teks (narasi), sekumpulan data (quantitative data), rencana bisnis, rencana pembelajaran atau apapun itu, cobalah untuk memahami dan menganalisisnya terlebih dahulu. 
 
2. Keterampilan dalam Berpikir secara Terbuka (Open-Minded).
 
Keterampilan kedua yang kita perlukan untuk meningkatkan creative thinking adalah berusaha untuk berpikir terbuka atau memiliki pola pikir yang open-minded. Kita harus berani untuk menyingkirkan segala opini (asumsi) buruk atau pikiran bias yang mungkin kita miliki selama ini. Disadari atau tidak, semua pemikiran negatif seperti itu hanya akan menghalangi kita dari keterampilan creative thinking. 
 
Logikanya, kita tidak akan berani mengeksplorasi hal-hal baru, jika pola pikir kita masih sangat sempit. Misalnya, kita tidak berani untuk menjadi seorang pengusaha yang kreatif karena kita takut jika nanti menjadi orang sukses, orang lain akan berpikir bias pada kita. Ada banyak hal remeh temeh yang seharusnya tidak perlu kita pikirkan, karena itu hanya menjauhkan kita dari creative thinking. Jadi, mulai dari sekarang kita harus berani dalam berpikir secara terbuka. 
 
3. Keterampilan Penyelesaian Masalah yang Baik (Problem Solving). 

Bagaimana dengan keterampilan ketiga? Keterampilan teratas selanjutnya yang tidak kalah penting adalah keterampilan dalam menyelesaikan permasalahan dengan baik atau yang biasa kita sebut sebagai problem solving skills. Dalam hal ini, pemimpin dan perekrut bukan hanya ingin memiliki karyawan yang selalu memberikan ide-ide kreatif dan cemerlang. Namun, mereka juga ingin para karyawan dapat menyelesaikan permasalahan mereka dengan cara yang kreatif, sehingga penyelesaian masalah dapat dilakukan secara baik. 

4. Keterampilan dalam Berorganisasi (Organization). 

Meskipun kebanyakan orang yang memiliki kreativitas tinggi tidak suka untuk berorganisasi, namun sebenarnya organisasi adalah salah satu bagian yang paling penting dari kreativitas. 
 
Dengan berorganisasi, kita akan terdorong untuk terus berpikir maju dan tertantang untuk menciptakan ide-ide baru yang berkaitan dengan kehidupan banyak orang. Selain itu, kita juga akan memiliki pola pikir atau mindset yang luas, karena dengan berorganisasi kita tersadar bahwa kehidupan bukan hanya tentang diri kita seorang. 
 
5. Keterampilan dalam Berkomunikasi (Communication). 

Terakhir, keterampilan yang bisa membantu meningkatkan creative thinking kita adalah keterampilan dalam berkomunikasi atau communication skills. Logikanya, kita akan merasa kesulitan untuk menjelaskan ide-ide kreatif kita kepada orang lain, jika kita tidak memiliki keterampilan yang baik dalam mengkomunikasikannya. Misalnya, kita sudah memiliki ide-ide cemerlang yang akan kita presentasikan di depan calon klien atau calon vendor. Namun karena kita terlihat sangat kaku dan terbata-bata dalam menyampaikan presentasi tersebut, akhirnya calon vendor atau klien kita menjadi sulit percaya terhadap apa yang kita sampaikan. Jadi untuk memiliki creative thinking yang baik, kita perlu memiliki keterampilan komunikasi yang baik juga. 
 
.

Contoh-Contoh Creative Thinking

Kenyataannya, contoh creative thinking bisa bermacam-macam loh, rekan-rekan. Pada artikel kali ini, kita akan mengungkapkan beberapa contoh creative thinking yang termasuk ke dalam kreativitas yang artistik (artistic creativity), kreativitas dalam pemecahan masalah (creative problem-solving) dan kreativitas dalam STEM (creativity in STEM). Yuk, kita simak beberapa contoh di bawah ini. 
 
Kreativitas yang Artistik (Artistic Creativity). 

- Menyusun dialog atau skrip untuk iklan televisi atau radio. 
- Membuat kemasan untuk suatu produk
- Merancang logo untuk produk atau layanan jasa dalam suatu perusahaan. 
- Menyusun rencana pembelajaran untuk peserta kelas atau kelas online. 
- Merancang desain pakaian masa kini. 
- Membuat poster atau flyer untuk promosi suatu acara, dan lain sebagainya. 
 
Kreativitas dalam Pemecahan Masalah (Creative Problem-Solving). 

- Mengidentifikasi cara untuk memotong biaya selama krisis anggaran.
- Menyarankan cara komunikasi baru untuk menyelesaikan konflik antar karyawan. 
- Menyarankan cara-cara baru untuk meningkatkan layanan pelanggan. 
- Menyarankan prosedur baru untuk meningkatkan kualitas kerja karyawan. 
- Brainstorming cara untuk memotong penggunaan energi yang berlebihan (contoh, listrik).
- Brainstorming untuk menetapkan strategi kerja baru pada tahun berikutnya, dan lain sebagainya. 
 
Kreativitas dalam STEM (Creativity in STEM).
 
Sebelumnya, kita perlu tahu dulu apa yang dimaksud dengan STEM? Bidang STEM adalah singkatan dari Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika. Nah, berikut ini adalah beberapa contoh creative thinking dalam bidang STEM. 

- Menyusun program komputer untuk mengotomatiskan proses pembelajaran online. 
- Merancang platform media sosial untuk ponsel pintar. 
- Menemukan obat baru yang ampuh untuk mengobati kanker. 
- Mengidentifikasi cara-cara baru untuk meningkatkan jumlah pendonor darah. 
- Merancang penemuan baru yang berguna untuk robot masa depan, dan lain sebagainya. 




Tunggu Apalagi? Konsultasikan segera kebutuhan digitalisasi anda bersama www.wansolution.co.id 

KONSULTASI GRATIS 

(Admin)

0882-9037-8482 Cs1
0857-7612-5559 Cs2
0858-9165-8512 Cs3

Alamat Kantor:

CQCH+VMQ, Jl. Terapi Raya, RT.03/RW.19, Menteng, Kec. Bogor Bar., Kota Bogor, Jawa Barat 16111

Komentar

Postingan populer dari blog ini