Ketika mendengar kata manajemen, apa yang terekam dalam benak Anda? Jika Anda mengatakan manajemen seperti pengelolaan atau penataan, jawaban Anda tepat. Lalu, bagaimana dengan manajemen produksi? Apa kaitannya dengan dunia bisnis? Apa saja fungsi dan tujuan dari manajemen produksi?
Sebelum menjawab dua pertanyaan terakhir, Anda perlu
memahami pengertian dari Production management. Secara umum, manajemen produksi
adalah pengelolaan produk dari bahan mentah menjadi produk yang memiliki nilai
jual.
Untuk memahami lebih lengkap, di bawah ini adalah penjelasan
mengenai pengertian dari manajemen produksi, fungsi, dan tujuannya. Simak
dengan cermat dan teliti, ya.
Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa production
management merupakan sistem penataan yang mengatur produk belum jadi menjadi
produk yang siap dipasarkan ke konsumen.
Dalam hal pengelolaan, production management bertanggung
jawab untuk mengawasi proses agar nantinya hasil sesuai apa yang telah
dirumuskan pada perencanaan.
Ketika proses berjalan dengan baik maka mudah bagi
perusahaan untuk menentukan keputusan seperti produk mana yang sebaiknya
diluncurkan ke masyarakat terlebih dahulu.
Ada beberapa pendapat dari para ahli mengenai apa itu
manajemen produksi seperti:
Jay Heizer dan Barry Render: serangkaian aktivitas yang
menghasilkan nilai dari bentuk barang dengan mengubah input menjadi output.
Pandji Anoraga: aktivitas yang dilakukan manusia mulai dari
perencanaan, pengendalian hingga pengawasan untuk mencapai tujuan.
Sofjan Assauri: aktivitas yang menyatukan sumber daya
manusia, modal, dan bahan baku untuk menciptakan nilai dari sebuah produk.
Vinay Panicker: proses konversi dari input (tenaga kerja dan
modal) untuk menjadi output yang dalam hal ini menjadi barang atau jasa.
Holstein: perencanaan dan pengendalian proses untuk
memastikan input dan output berjalan sesuai rencana.
Ada dua hal yang terkait dengan manajemen produksi. Pertama,
pembagian kerja. Dengan pembagian kerja yang tepat maka akan membantu proses
produksi menjadi lebih efektif. Kedua, revolusi industri. Revolusi inilah yang
menempatkan mesin sebagai pengganti tenaga manusia. Harapannya, segala target
yang dicita-citakan perusahaan mudah tercapai.
Setiap proses pasti memiliki tujuan. Berikut ini adalah
tujuan dari manajemen produksi yang antara lain:
Mengelola sumber daya manusia agar dapat memaksimalkan
kemampuan dengan tugas yang diberikan.
Mengatur tenaga kerja agar sesuai dengan keahlian
masing-masing.
Mengelola alat produksi mulai dari pembelian hingga
perawatan agar tidak terjadi kerusakan.
Fungsi Manajemen Produksi
Setelah memahami tujuan dari manajemen produksi, Anda pun
perlu mengetahui fungsinya. Hal ini menjadi penting karena melihat pula
transformasi dari bahan belum jadi menjadi bahan yang siap untuk dipasarkan.
Sebelum melakukan proses produksi maka perlu perencanaan
yang matang. Jika perencanaan dapat dilakukan dengan baik, hal tersebut akan
membantu perusahaan dalam meminimalisir biaya produksi. Perusahaan pun bisa
menetapkan harga dengan margin yang mampu menghasilkan keuntungan.
Ini adalah jasa yang digunakan untuk menunjang proses
produksi. Fungsi yang kedua ini biasanya digunakan untuk menetapkan metode mana
yang baik untuk produksi agar hasilnya sesuai dengan tujuan perusahaan.
Fungsi yang ketiga ini sangat penting karena digunakan untuk
mengolah produk. Dalam prosesnya biasanya memanfaatkan sumber daya secara
efektif dan lebih efisien.
Agar tujuan perusahaan terencana dengan baik maka dibutuhkan
pengawasan. Hal ini berfungsi untuk menjamin supaya proses produksi mengikuti
ketentuan yang berlaku.
Ada tiga hal yang termasuk ke dalam aspek manajemen produksi yaitu:
Perencanaan ini dilakukan agar proses produksi berjalan
dengan lancar. Ketika hendak melakukan perencanaan maka harus ada keputusan
awal yang perlu diambil. Sebagai contoh: menentukan bahan baku, supplier,
kuantitas, dan kualitas produk.
Tahapan kontrol menjadi penting agar proses produksi
berjalan sesuai rencana. Dalam pengendalian produksi terdapat tiga hal yang
harus diketahui yaitu: membuat perencanaan, menentukan target pasar, dan
menyusun jadwal kerja. Adanya pengendalian dimaksudkan agar proses produksi
sejalan dengan tujuan perusahaan.
Ini hal yang cukup penting di dalam manajemen produksi yaitu
pengawasan. Tanpa pengawasan yang rapi maka tidak mungkin proses produksi akan
berjalan sesuai rencana. Tujuan dari pengawasan ini adalah proses produksi
berjalan sesuai dengan tujuan awal perusahaan. Mulai dari segi alokasi waktu
hingga anggaran yang telah dibuat perusahaan.
Setelah memahami pengertian, tujuan, hingga fungsi manajemen
produksi, Anda bisa menerapkannya dalam perusahaan. Agar mempermudah untuk
mengelolanya, RUN System memiliki aneka layanan untuk production planning
management
Sebagai penyedia layanan ERP software, RUN System mampu
mengelola bisnis lebih baik. RUN System memiliki aneka fitur untuk membantu
keberlangsungan bisnis Anda lebih efektif. Daftar di sini untuk mendapat
benefit yang lebih baik.
Ruang Lingkup Manajemen Produksi
Jika dilihat dari cara pengambilan kebijakan utama dan
keputusan, ada tiga macam ruang lingkup dalam jenis manajemen ini, diantaranya:
Ruang Lingkup berkaitan dengan desain
Bisa dikatakan ini adakah keputusan jangka panjang dalam
manajemen produksi. Mengapa demikian? Sebab, dalam keputusan ini meliputi
banyak hal seperti penentuandesain, lokasi, desainpengadaan, metode, desain job
description dan masih banyak lainnya.
Ruang Lingkup berkaitan dengan Transformasi
Ini adalah keputusan yang bersifat jangka pendek/ keputusan
ini berkaitan dengan operasional dan taktis. Dalam keputusan ini mencakup
beberapa hal, seperti giliran kerja, jadwal produksi, anggaran, jadwal
penyerahan masukan, jadwal penyerahan masukan pada subsistem pengolahan dan
keluaran pelanggan.
Ruang Lingkup berkaitan dengan perbaikan
Kebijakan yang satu ini lebih bersifat pada kesinambungan.
Oleh sebab itu, kebijakan ini dilakukan secara rutin dan berkala. Adapun
beberapa kegiatan yang masuk dalam kategori ini seperti melakukan perbaikan
secara kontinu terhadap mutu pengeluaran.
Perbaikan terhadap efisien dan keefektifan sistem,
kompetensi dari para pekerja, kapasitas, dan perbaikan yang dilakukan secara
terus menerus dari metode yang digunakan dalam mengerjakan suatu produk.
Aspek-Aspek Manajemen Produksi
Agar bisa menghasilkan barang produksi sesuai dengan yang
diinginkan, maka perlu adanya beberapa tahapan yang dilakukan. Aspek yang harus
diperhatikan secara khusus diantaranya adalah sebagai berikut:
Perencanaan produksi Barang/jasa
Perencanaan produksi memiliki tujuan untuk melancarkan
proses produksi secara sistematis. Adapun dalam hal ini ada beberapa keputusan
yang harus diambil sebagai langkah awal. Diantaranya seperti jenis barang,
kualitas barang, bahan baku yang digunakan, kuantitas barang serta pengendalian
produksi itu sendiri.
Pengendalian produksi barang/jasa
Ini adalah tahapan kontrol produksi yang digunakan agar
proses produksi sesuai dengan perencanaan. Adapun beberapa kegiatan yang
berkaitan dengan pengendalian produksi diantaranya seperti membuat perencanaan,
menentukan target produk dan menyusun jadwal kerja. Tujuan dari pengendalian
produksi supaya mencapai hasil yang lebih maksimal dengan biaya yang seoptimal
mungkin.
Pengawasan produksi barang/jasa
Sedangkan aspek yang terakhir adalah pengawasan produksi.
Tujuan dari pengawasan ini dilakukan agar poses produksi bisa berjalan sesuai
dengan yang diinginkan, waktunya tepat, dan biaya operasionalnya sesuai.
Nah, dalam pelaksanaannya, ada beberapa kegiatan yang
berkaitan dengan pengawasan produksi, diantaranya menentukan kualitas barang,
melaksanakan produksi sesuai jadwal serta membuat standar barang.
Dengan memahami manajemen produksi di atas, maka Anda bisa
menghasilkan produk yang memiliki daya saing di pasar. Sehingga, bisnis yang
Anda bangun bisa bertahan lama dan menghasilkan keuntungan yang berlipat ganda.
Kesimpulan
Manajemen produksi adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengendalian kegiatan fungsi produksi. Ini menggabungkan dan
mengubah berbagai sumber daya yang digunakan dalam subsistem produksi
organisasi menjadi produk bernilai tambah secara terkendali sesuai kebijakan
organisasi.
Tujuan dari manajemen produksi adalah ‘untuk menghasilkan
layanan barang dengan kualitas dan kuantitas yang tepat pada waktu dan biaya
produksi yang tepat’.
Kualitas produk ditetapkan berdasarkan kebutuhan pelanggan.
Kualitas yang tepat belum tentu kualitas terbaik. Ini ditentukan oleh biaya
produk dan karakteristik teknis yang sesuai dengan persyaratan spesifik.
Organisasi manufaktur harus menghasilkan produk dalam jumlah
yang tepat. Jika mereka diproduksi melebihi permintaan, modal akan ditutup
dalam bentuk inventaris dan jika kuantitas diproduksi di bawah permintaan,
menyebabkan kekurangan produk.
Ketepatan waktu pengiriman adalah salah satu parameter
penting untuk menilai efektivitas departemen produksi. Jadi, departemen
produksi harus membuat pemanfaatan sumber daya input yang optimal untuk
mencapai tujuannya.
Biaya produksi ditetapkan sebelum produk benar-benar
diproduksi. Oleh karena itu, semua upaya harus dilakukan untuk menghasilkan
produk dengan biaya yang ditetapkan sebelumnya, sehingga dapat mengurangi
variasi antara biaya aktual dan standar.
KONSULTASI GRATIS
0857-7612-5559 CS 1
0858-9165-8512 CS 2
0882-9037-8482 CS 3
Alamat Kantor:
CQCH+VMQ, Jl. Terapi Raya, RT.03/RW.19, Menteng, Kec. Bogor Bar., Kota Bogor, Jawa Barat 16111
Komentar
Posting Komentar