Mindset & Character Building 




Karakter adalah sifat yang dibawa oleh tiap individu, yang setiap orang memiliki karakter masing-masing. Pengertian karakter lebih mengarah pada moral dan budi pekerti seseorang, tentunya yang bersifat positif. Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya dan adat istiadat.

Pengertian dariCharacter Building

Pengertian Character Building dari segi bahasa, Character Building atau membangun karakter terdiri dari dua suku kata yaitu membangun (to build) dan karakter (character) artinya membangun yang mempunyai sifat memperbaiki, membina, mendirikan. Sedangkan karakter adalah tabiat, watak, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain. Jadi Character Building merupakan suatu upaya untuk membangun dan membentuk akhlak dan budi pekerti seseorang menjadi baik.

Dalam membangun karakter individu diperlukan perilaku yang baik dalam rangka melaksanakan kegiatan berorganisasi, baik dalam organisasi pemerintahan maupun organisasi swasta dalam bermasyarakat. Karakter adalah sesuatu yang penting dalam pengembangan kualitas manusia maka karakter mempunyai makna sebuah nilai yang mendasar untuk memengaruhi segenap pikiran, tindakan dan perbuatan setiap insan manusia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Character Building memiliki peran penting dalam membentuk karakter seseorang. Proses pembentukan karakter, baik disadari maupun tidak, akan memengaruhi cara individu tersebut memandang diri dan lingkungannya, dan hal itu akan tercermin dalam perilakunya sehari-hari. Universitas sebagai Lembaga Pendidikan Tinggi adalah salah satu sumber daya yang penting. lembaga formal (kampus), informal (keluarga), maupun nonformal (pengajian) memiliki pengaruh dan dampak terhadap karakter dan mahasiswa  baik disengaja maupun tidak

 

Contoh Mengenai Character Building

Contohnya keluarga, keluarga merupakan lingkungan pertama bagi seorang individu untuk tumbuh dan berkembang, dari keluarga nilai-nilai awal karakter individu itu ditentukan. Jika orang tua mendidik dan membimbing anaknya dengan baik, akhlak dan karakter anak pun akan baik. Sebaliknya, karakter anak akan buruk jika akhlaknya tidak dididik dengan baik. Kenyataan ini menjadi entry point untuk menyatakan bahwa lembaga pendidikan seperti kampus mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melakukan pendidikan moral dan pembentukan karakter. Selanjutnya para pakar pendidikan, terutama pendidikan nilai, moral atau karakter, melihat hal itu bukan sekadar tugas dan tanggung jawab tetapi juga merupakan suatu usaha yang harus menjadi prioritas.

Alasan mengenaipendidikan character Building

Pertama,  secara faktual, disadari atau tidak, disengaja atau tidak, lembaga pendidikan seperti kampus berpengaruh terhadap karakter mahasiswa

Kedua, Secara politis, setiap negara mengharapkan warga negara yang memiliki karakter positif. Banyak hal yang berkaitan dengan kesuksesan pembangunan sebuah negara sangat bergantung pada karakter bangsanya. Demokrasi yang diperjuangkan di banyak negara, sukses dan gagalnya juga tergantung pada karakter warga negara. Di sinilah, sebuah lembaga pendidikan seperti kampus harus berkontribusi terhadap pembentukan karakter agar bangsanya tetap bertahan.

Ketiga, perkembangan mutakhir ternyata menunjukkan bahwa pendidikan karakter yang efektif mampu mendorong dan meningkatkan pencapaian tujuan-tujuan akademik kampus. Dengan kata lain, pendidikan karakter juga dapat meningkatkan pembelajaran. Selain itu, pendidikan karakter mampu menghantarkan mahasiswa untuk menghadapi lingkungan kerja, dengan karakter yang baik maka peyimpangan perilaku tidak terjadi.

ProsesPembuatan Pola Pikir

Agar lebih jelas pemahaman nya berikut tahapannya :

Trendwatching, manajemen puncak yang akan melakukan pengamatan terhadap berbagai tren penyebab terjadinya perubahan.

Envisioning, merupakan kemampuan seseorang dalam menggambarkan dampak perubahan yang diakibatkan berbagai pemacu perubahan seperti yang terjadi pada tahap trendwatching sebelumnya.

Perumusan paradigma adalah proses menentukan sebuah paradigma melalui pembentukan mindset.

Perumusan mindset, dilakukan melalui komunikasi yang terdiri dari paradigma, keyakinan dasar, dan value, yang merupakan komponen pembentuk mindset seperti yang telah disebutkan sebelumnya.

Unsur- Unsur dari Karakter

Secara psikologis dan sosiologis pada manusia terdapat hal-hal yang berkaitan dengan terbentuknya karakter. Unsur-unsur ini menunjukan bagaimana karakter seseorang. Unsur-unsur tersebut antara lain:

 Sikap


Sikap seseorang merupakan bagian dari karakter, bahkan dianggap cerminan karakter seseorang tersebut. Dalam hal ini, sikap seseorang terhadap sesuatu yang ada di hadapannya, biasanya menunjukan bagaimana karakter orang tersebut. Jadi, semakin baik sikap seseorang maka akan dikatakan orang dengan karakter baik. Dan sebaliknya, semakin tidak baik sikap seseorang maka akan dikatakan orang dengan karakter yang tidak baik.

Emosi


Emosi merupakan gejala dinamis dalam situasi yang dirasakan manusia, yang disertai dengan efeknya pada kesadaran, perilaku, dan juga merupakan proses fisiologis. Tanpa emosi, kehidupan manusia akan terasa hambar karena manusia selalu hidup dengan berfikir dan merasa. Dan emosi identik dengan perasaan yang kuat.

Kepercayaan


Kepercayaan merupakan komponen kognitif manusia dari faktor sosio-psikologis. Kepercayaan bahwa sesuatu itu benar atau salah atas dasar bukti, sugesti otoritas, pengalaman, dan intuisi sangatlah penting dalam membangun watak dan karakter manusia. Jadi, kepercayaan memperkukuh eksistensi diri dan memperkukuh hubungan dengan orang lain.

Kebiasaan danKemauan


Kebiasaan merupakan aspek perilaku manusia yang menetap, berlangsung secara otomatis pada waktu yang lama, tidak direncanakan dan diulangi berkali-kali. Sedangkan kemauan merupakan kondisi yang sangat mencerminkan karakter seseorang karena kemauan berkaitan erat dengan tindakan yang mencerminkan perilaku orang tersebut.

 Konsepsi diri (Self-Conception)


Proses konsepsi diri merupakan proses totalitas, baik sadar maupun tidak sadar tentang bagaimana karakter dan diri seseorang dibentuk. Jadi konsepsi diri adalah bagaimana saya harus membangun diri, apa yang saya inginkan dari, dan bagaimana saya menempatkan diri dalam kehidupan.

Unsur-unsur Karakter

Secara psikologis dan sosiologis pada manusia terdapat hal-hal yang berkaitan dengan terbentuknya karakter. Unsur-unsur ini menunjukan bagaimana karakter seseorang. Unsur-unsur tersebut antara lain:

a. Sikap
Sikap seseorang merupakan bagian dari karakter, bahkan dianggap cerminan karakter seseorang tersebut. Dalam hal ini, sikap seseorang terhadap sesuatu yang ada di hadapannya, biasanya menunjukan bagaimana karakter orang tersebut. Jadi, semakin baik sikap seseorang maka akan dikatakan orang dengan karakter baik. Dan sebaliknya, semakin tidak baik sikap seseorang maka akan dikatakan orang dengan karakter yang tidak baik.

b. Emosi
Emosi merupakan gejala dinamis dalam situasi yang dirasakan manusia, yang disertai dengan efeknya pada kesadaran, perilaku, dan juga merupakan proses fisiologis. Tanpa emosi, kehidupan manusia akan terasa hambar karena manusia selalu hidup dengan berfikir dan merasa. Dan emosi identik dengan perasaan yang kuat.

c. Kepercayaan
Kepercayaan merupakan komponen kognitif manusia dari faktor sosio-psikologis. Kepercayaan bahwa sesuatu itu benar atau salah atas dasar bukti, sugesti otoritas, pengalaman, dan intuisi sangatlah penting dalam membangun watak dan karakter manusia. Jadi, kepercayaan memperkukuh eksistensi diri dan memperkukuh hubungan dengan orang lain.

d. Kebiasaan danKemauan
Kebiasaan merupakan aspek perilaku manusia yang menetap, berlangsung secara otomatis pada waktu yang lama, tidak direncanakan dan diulangi berkali-kali. Sedangkan kemauan merupakan kondisi yang sangat mencerminkan karakter seseorang karena kemauan berkaitan erat dengan tindakan yang mencerminkan perilaku orang tersebut.

e. Konsepsi diri(Self-Conception)
Proses konsepsi diri merupakan proses totalitas, baik sadar maupun tidak sadar tentang bagaimana karakter dan diri seseorang dibentuk. Jadi konsepsi diri adalah bagaimana saya harus membangun diri, apa yang saya inginkan dari, dan bagaimana saya menempatkan diri dalam kehidupan.

 

BAGAIMANA PROSES PEMBENTUKAN KARAKTER ITU TERJADI?

PENGENALAN

Maksud dari pengenalan ini adalah seorang anak diperkenalkan tentang hal – hal positif / hal – hal yang baik dari lingkungan, maupun keluarga. Contohnya anak diajarkan tentang kejujuran, tenggang rasa, gotong royong, bertanggung jawab dan sebagainya. Tahapan ini bertujuan untuk menanamkan hal positif dalam memorinya.

PEMAHAMAN

Selanjutnya adalah pemahaman, maksud dari pemahaman disini adalah kita memberikan pengarahan atau pengertian tentang perbuatan baik yang sudah kita kenalkan kepada si anak. Tujuannya agar dia tahu dan mau melakukan hal tersebut dalam keluarga ataupun dalam masyarakat.

PENERAPAN

Setelah si anak telah paham tentang perbuatan baik yang telah kita ajarkan langkah yang selanjutnya adalah penerapan. Maksud dari penerapan disini adalah kita memberikan kesempatan pada anak untuk menerapkan perbuatan baik yang telah kita ajarkan.

PENGULANGAN / PEMBIASAAN

Maksud dari pengulangan disini adalah setelah si anak telah paham dan menerapkan perbuatan baik yang telah kita kenalkan kemudian kita lakukan pembiasaan, dengan cara melakakuan hal baik tersebut secara berualang ulang agar si anak terbiasa melakukan hal baik tersebut.

PEMBUDAYAAN

Pembudayaan disini harus diikuti dengan adanya peran serta masyarakat untuk ikut melakukan dan medukung terciptanya pembentukan karakter baik yang telah diterapkan dalam masyarakat maupun di dalam keluarga. Adanya hukuman jika tidak ikut pembudayaan tersebut akan memunculkan motivasi untuk ikut dan berperan serta dalam pembudayaan karakter yang baik dan positif dalam masyarakat.

INTERNALISASI MENJADI KARAKTER

Karakter seseorang akan semakin kuat jika ikut didorong adanya suatu ideologi atau believe. Jika semua sudah tercapai maka akan ada kesadaran dalam diri seseorang untuk melakukan hal yang baik tersebut tanpa adanya paksaan atau dorongan untuk melakukannya. Selain itu adanya faktor internal dalam masyarakat atau keluarga akan mempengaruhi karakter seseorang.

   

Karakter setiap manusia terbentuk melalui 5 Tahap yang saling berkaitan. Lima tahapan itu adalah :

Adanya nilai yang diserap seseorang dari berbagai sumber, seperti agama, ideologi, pendidikan dll.

Nilai membentuk pola fikir seseorang yang secara keseluruhan keluar dalam bentuk rumusan visi.

 

Visi turun ke wilayah hati membentuk suasana jiwa yang secara keseluruhan membentuk mentalitas.

 

Mentalitas mengalir memasuki wilayah fisik dan melahirkan tindakan yang secara keseluruhan disebut sikap.

 

Sikap-sikap dominan dalam diri seseorang yang secara keseluruhan mencitrai dirinya adalah apa yang disebut sebagai karakter atau kepribadian.

 




KONSULTASI GRATIS

0857-7612-5559 CS 1

0858-9165-8512 CS 2

0882-9037-8482 CS 3


Alamat Kantor:

CQCH+VMQ, Jl. Terapi Raya, RT.03/RW.19, Menteng, Kec. Bogor Bar., Kota Bogor, Jawa Barat 16111


Komentar

Postingan populer dari blog ini